Rabu, 04 Mei 2011

IHSG Naik Secuil Berkat Aksi Beli di Menit-menit Akhir

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu cetak rebound tipis 1 poin setelah melewati perdagangan penuh aksi ambil untung. Aksi beli jelang penutupan berhasil menyelamatkan IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.555 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.545 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun tipis 6,965 poin (0,19%) ke level 3.806,903. Aksi ambil untung kembali berlanjut atas posisi IHSG yang masih jenuh beli.

Sepanjang perdagangan sesi I, zona hijau gagal disentuh IHSG yang langsung melemah sejak pembukaan. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hanya saat pembukaan, selebihnya terus berada di teritori negatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG kehilangan 23,084 poin (0,61%) ke level 3.790,784. Saham-saham blue chip kembali terhantam profit taking, terutama saham-saham bank yang memimpin pelemahan bursa.

Situasi perdagangan di sesi II tak lebih menggembirakan ketimbang pagi tadi. Derasnya tekanan jual membuat indeks jatuh sangat dalam, sampai posisi 3.783,479.

Menutup perdagangan, Rabu (4/5/2011), IHSG naik tipis 1,060 poin (0,02%) ke level 3.814,928. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,523 poin (0,07%) ke level 681,581.

Profit taking banyak dilakukan investor lokal, sementara asing masih mengakumulasi saham, terlihat dari transaksinya hari ini. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 247,449 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham bank masih banyak dilepas oleh investor. Sementara saham-saham tambang dan perdagangan berjuang keras menahan jatuhnya IHSG dan berhasil membawa IHSG kembali ke jalur hijau.

Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 134.954 kali pada volume 7,182 miliar lembar saham senilai Rp 5,181 triliun. Sebanyak 134 saham naik, 101 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Bursa China ditutup melemah seiring munculnya kembali kekhawatiran setelah bank sentral setempat berniat terus memperketat kebijakan moneter. IHSG menjadi satu-satunya bursa di Asia yang mampu menguat meski tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai ambruk 65,26 poin (2,23%) ke level 2.866,93.
  • Indeks Hang Seng jatuh 309,34 poin (1,31%) ke level 23.323,91.
  • Indeks Straits Times melemah 42,91 poin (1,36%) ke level 3.110,66.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.950 ke Rp 37.500, United Tractor (UNTR) naik Rp 850 ke Rp 24.300, Astra Internasional (ASII) naik Rp 250 ke Rp 56.400, dan Hexindo (HEXA) naik Rp 250 ke Rp 5.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 750 ke Rp 5.050, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 24.600, Sinar Mas (SMMA) turun Rp 375 ke Rp 2.825, dan Indocement (INTP) turun Rp 350 ke Rp 16.600.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar