Rabu, 04 Mei 2011

Koreksi IHSG Masih Bisa Berlanjut

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya terkoreksi 35 poin setelah aksi beli menjelang penutupan gagal menahan derasnya profit taking. Namun IHSG masih bisa bertahan di level 3.800.

Pada perdagangan, Selasa (3/4/2011), IHSG terkoreksi 35,432 poin (0,93%) ke level 3.813,868. Sementara Indeks LQ 45 melemah 6,296 poin (0,92%) ke level 681,058.

Pergerakan IHSG yang serba tipis cenderung melemah diprediksi akan kembali berlanjut pada perdagangan Rabu (4/5/2011) ini. Investor mulai berhati-hati melihat bursa-bursa global yang juga masuk area koreksi.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup melemah tipis karena investor mulai gamang dengan kesinambungan reli saham yang sudah tinggi baru-baru ini. Namun Nasdaq mengalami tekanan yang cukup besar.

Pada perdagangan Selasa (3/5/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat super tipis 0,15 poin ke level 12.807,51. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 4,60 poin (0,34%) ke level 1.356,62 dan Nasdaq melemah 22,46 poin (0,78%) ke level 2.841,62.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:
Tekanan jual di bursa regional kembali memicu aksi profit taking. Dengan terbentuk bearish engulfing, tekanan jual masih berpotensi terjadi pada hari ini sehingga IHSG diperkirakan bergerak sideways di kisaran 3,780-3,840. DOID dan PGAS menjadi saham pilihan hari ini.

eTrading Securities:
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 35 point (-0.92%) ke level 3,813.87, mengabaikan berita positif dari dalam maupun luar negeri, menyusul aksi profit taking yang dilakukan oleh sejumlah investor lokal. Seluruh sektor mengalami penurunan dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor finance dan property.

Tercatat sebanyak 83 saham mengalami kenaikan, 158 saham mengalami penurunan, 70 saham tidak mengalami perubahan dan 132 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham- saham yang menjadi pendorong bursa kemarin a.l. TSPC, PGAS, BUMI, TOWR dan GGRM sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BBCA, BBRI, EXCL, ASII dan BBNI. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp158 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, BUMI, TLKM, ASII dan AALI.

Rupiah kemarin diperdagangkan naik 3 point ke level Rp8,546 per dolar AS, kontras dengan penurunan bursa yang terjadi hari ini.

Secara teknikal, IHSG bergerak melemah dengan candlestick membentuk pola bearish engulfing yang mengindikasikan potensi bearish reversal. Sementara dari pergerakan indikator terlihat stochastic telah membentuk death cross di area overbought dari RSI telah bergerak downtrend tidak mampu menembus area overbought.

Pada perdagangan hari ini (4/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,773-3,49 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. UNTR , INDY, dan BUMI.

Indosurya:
Pada perdagangan Rabu (4/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.785-3.805 dan resistance 3.855-3.870. Setelah candle IHSG membentuk white marubozu , akhirnya IHSG melemah dan membentuk pola menyerupai dark cloud . Biasanya pola ini mengindikasikan kekuatan daya jual yang berusaha untuk menekan harga. Selain itu, diidentifikasikan kemungkinan akan reversal negatif. MACD masih bergerak datar dengan histogram positif yang mulai memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak di atas batas overbought meskipun ada kecenderungan untuk turun. Koreksi yang terjadi kemarin menyamai pola yang terjadi di tahun lalu dimana sehari setelah rilis data inflasi April diikuti dengan pelemahan. Pelemahan ini juga terjadi di hari-hari selanjutnya hingga secara teknikal membuat IHSG berada di bawah area overbought . Bila diasumsikan sama polanya seperti di tahun lalu yang terkoreksi hingga 221,56 poin (8,1%) maka agar IHSG berada di bawah area overbought, kemungkinan batas terendah koreksinya menuju ke level 3.592,31 sebelum akhirnya rebound kembali. Oleh karena itu, selama IHSG masih berada di atas area overbought maka investor tetap mewaspadai terjadinya potensi koreksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar