Rabu, 04 Mei 2011

Sideways, Pilih Saham Konsumer-Tambang

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia Rabu (4/5) diperkirakan bergerak dua arah. Saham yang masih memiliki tren bullish dari sektor konsumsi dan tambang bisa jadi pilihan.

Pengamat pasar modal Andy Ferdinand mengatakan, trend pergerakan IHSG hari ini cenderung dua arah (sideways), “Namun indeks masih berpeluang menguat dengan melihat adanya beberapa katalis,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Salah satu katalisnya adalah deflasi April yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga masih ada ruang cukup panjang untuk bunga acuan BI rate tetap rendah. Selain itu laporan keuangan perusahaan kuartal pertama 2010 yang relatif solid dan mulai banyak pembagian dividen.

Katalis lain penguatan IHSG berasal dari aliran masuk dana asing yang masih tinggi di saham. Dana asing yang masuk dari Januari-April mencapai Rp6 triliun, sekitar 30% dari total net buy asing pada 2010.

Andy menambahkan, faktor yang menghambat laju penguatan IHSG lebih banyak dipicu faktor eksternal. Salah satunya harga minyak yang masih naik, sehingga memicu inflasi.

Kendati demikian, fundamental ekonomi Indonesia yang masih tumbuh sampai 2012, masih menarik bagi investor asing. IMF memprediksikan ekonomi Indonesia masih tumbuh di 2012, sementara China dan India malah diprediksi melambat, karena sudah overheating.

Di tengah situasi ini, Andy merekomendasikan saham Unilever (UNVR) karena trendnya masih bullish untuk jangka panjang. “Buy on weakness di Rp15.200 dengan stop loss di 15.000,”ujarnya.

Sedangkan dari sektor pertambangan, pilihannya adalah Adaro Energi (ADRO) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG). Menurutnya, indikator stochastic-nya sudah oversold sehingga ada sinyal rebound.

Pada perdagangan Selasa (3/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 35,432 poin (0,92%) ke level 3.813,868. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,208 miliar lembar saham, senilai Rp 3,83 triliun dan frekuensi 111.212 kali.

Sebanyak 83 saham naik, 170 saham turun, dan 77 saham stagnan.Kendati terkoreksi, aliran dana asing masih masuk, dengan transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp165 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,365 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,199 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar