Sabtu, 25 Juni 2011

SKYB optimalkan dana sisa IPO

SKYB optimalkan dana sisa IPO
JAKARTA. PT Skybee Tbk (SKYB) akan mengoptimalkan penggunaan hasil penawaran saham perdana untuk menunjang pertumbuhan bisnisnya. Hingga akhir Maret lalu, dana hasil initial public offering (IPO) SKYB masih tersisa Rp 28 miliar.

Tidak semua dana dialokasi untuk pengembangan bisnis di 2011. "Dari dana itu yang akan digunakan untuk pengembangan tahun ini paling hanya Rp 20 miliar," papar Kendro Hendra, Presiden Direktur SKYB, Jumat (24/6).

Perusahaan penyedia layanan dan produk teknologi informasi ini juga telah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 25 juta. Pinjaman tersebut berasal dari beberapa bank, baik bank lokal maupun luar negeri.

Dari jumlah tersebut, SKYB saat ini sudah mencairkan pinjaman sebesar US$ 15 juta. Rencananya, dalam waktu dekat perseroan ini akan mencairkan US$ 10 juta lagi.

Untuk memperoleh pinjaman tersebut, SKYB menjaminkan beberapa asetnya. Perusahaan ini menjaminkan persediaan (inventory) serta piutang usaha. Nilai aset yang dijaminkan per 31 Desember 2010 mencapai Rp 207,28 miliar. Rinciannya piutang usaha sebesar 76,2 miliar dan persediaan senilai Rp 131,08 miliar.

Untuk memperkuat pendanaan, SKYB juga akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perseroan ini berniat menambah saham setara 10% dari modal disetor.

Saham baru itu ditargetkan terjual seharga Rp 570 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga tersebut, modal SKYB bisa bertambah hingga
Rp 33,35 miliar. "Rencana ini kemungkinan akan terlaksana dalam dua tahun," ujar Kendro. Dana yang terkumpul dialokasikan pengelola SKYB untuk pengembangan usaha dan modal kerja.

Tahun ini SKYB menargetkan penjualan naik 40% dan laba bersih tumbuh 25%. Untuk catatan, penjualan SKYB tahun lalu Rp 553 miliar dengan laba bersih Rp 19 miliar.

Kendro memperkirakan, pertumbuhan pendapatan tahun ini setengahnya akan disokong oleh PT Kaswall Dinamika. Sekadar mengingatkan, awal bulan ini SKYB telah mengakuisisi 60% saham perusahaan periklanan tersebut.

Menurut Kendro, Kaswell bakal menjadi andalan karena periklanan punya potensi besar dalam bisnis mobile phone. Namun Kendro menilai penjualan produk ponsel, khususnya ponsel pintar, akan tetap menjadi penyumbang utama pendapatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar