Sabtu, 25 Juni 2011

ISAT melunasi utang senilai US$ 220 Juta di tahun ini

ISAT melunasi utang senilai US$ 220 Juta di tahun ini
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) ingin memangkas beban utang. Emiten telekomunikasi itu berniat melunasi utang senilai US$ 220 juta, setara Rp 1,87 triliun (dengan asumsi kurs US$ 1=Rp 8.500) di tahun ini.

Pelunasan utang di 2011 nilainya lebih kecil dibandingkan percepatan pembayaran utang di tahun sebelumnya. ISAT melunasi utang modal kerja senilai Rp 2,6 triliun di tahun lalu.

Perinciannya, utang ke Bank Central Asia senilai Rp 1,3 triliun, DBS Bank (Rp 400 miliar) dan Bank Mandiri (Rp 900 miliar). ISAT juga melunasi obligasi dalam valuta asing yang jatuh tempo di 2010 senilai US$ 234 juta.

Manajemen ISAT menjelaskan, utang yang akan segera dilunasi diprioritaskan utang berbunga tinggi. Per akhir Maret 2011, utang ISAT sudah surut 3,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 23,95 triliun.

ISAT membayar utang jatuh tempo berupa cicilan pinjaman SEK Tranche B senilai US$ 11,1 juta, cicilan pinjaman fasilitas COFFACE dari HSBC senilai US$ 7,9 juta dan cicilan pinjaman SINOSURE dari HSBC US$ 2,2 juta. Pada 21 Juni lalu, ISAT juga telah melunasi pokok obligasi berikut bunga sebesar Rp 1,13 triliun melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Harry Sasongko Tirtotjondro, Direktur Utama ISAT menjelaskan seluruh pembayaran utang tahun ini akan menggunakan kas internal. "Kami bukan lagi perusahaan yang besar pasak daripada tiang," kata dia, Jumat (24/6).

ISAT juga melakukan refinancing utang berbunga tinggi dengan bunga yang lebih rendah. Namun manajemen ISAT tak menjelaskan lebih detail rencana tersebut.

Dalam hitungan ISAT, kebutuhan belanja modal (capex) tahun ini Rp 5,8 triliun. Sebesar 80% dari anggaran dialokasi untuk mengembangkan bisnis seluler. Sisa anggaran disiapkan untuk bisnis yang lain, seperti pengembangan fiber optic.

ISAT menggunakan dana sendiri untuk menutup kebutuhan belanja modal. "Kami belum memerlukan injeksi dana. Kami masih bisa mandiri," kata Harry.

Manajemen ISAT menargetkan, pendapatan selama 2011 bisa melaju di atas pertumbuhan industri. "Kami menargetkan pertumbuhan di atas high single digit," kata Harry, tanpa menjelaskan secara gamblang targetnya.

Tahun lalu ISAT membukukan pendapatan Rp 16,63 triliun. Namun, manajemen menolak memberikan proyeksi pertumbuhan laba bersih. Laba bersih ISAT di 2010 sebesar Rp 647,18 miliar, merosot 56,8% dibanding 2009.

Pendapatan ISAT di kuartal I-2011 mencapai Rp 4,88 triliun, meningkat 3% dari perolehan di periode yang sama tahun lalu. Sedang laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik perusahaan kuartal I-2011 mencapai Rp 453,90 miliar. Angka ini meningkat 63,3% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar