Jumat, 21 Oktober 2011

Masih Dibayangi Krisis Eropa, Wall Street Ditutup Mixed

Gb
New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup variatif setelah melalui sesi yang cukup bergejolak, merespons perkembangan penanganan krisis utang Eropa. Indeks S&P mengakhiri pelemahannya selama 7 hari berturut-turut.

Dari perkembangan krisis Eropa, Jerman dan Prancis mengeluarkan pernyataan soal para pemimpinnya yang akan menggelar 2 pertemuan guna mendiskusikan krisis utang, dengan solusi akan diambil pada pertemuan kedua pada Rabu.

"Pernyataan itu cukup bagi kami untuk bangkit dari titik terendah, namun masih ada jalan yang panjang," ujar Robert Pavlik, chief market strategist Banyak Partners LLC seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/10/2011).

Pada perdagangan Kamis (20/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat tipis 37,16 poin (0,32%) ke level 11.541,78. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 5,51 poin (0,46%) ke level 1.215,39 dan Nasdaq melemah 5,42 poin (0,21%) ke level 2.598,62.

Ketidakpastian pasar masih tinggi, dengan indeke volatilitas CBOE yang menjadi panduan kekhawatiran investor naik lebih dari 1% menjadi 35.

Sentimen positif pendukung pasar lain adalah data ekonomi AS yang menunjukkan aktivitas pabrikan di kawasan Mid-Atlantik AS mengalami rebound selama Oktober. Laporan lain menunjukkan klaim pengangguran turun pada pekan lalu.

Namun dari sisi negatif, data lain menunjukkan turunnya penjualan rumah jadi pada bulan lalu, dan hanya ada kenaikan tipis untuk panduan kenaikan di masa mendatang.

Saham finansial dan material mencetak kinerja terbaik kemarin. Indeks Sektor Finansial S&P 500 GSPF tercatat naik 1,8%, indeks material GSPM naik 1%.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,8 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar