Jumat, 21 Oktober 2011

Pilihan Saham Untuk Trading Buy

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Jumat (21/10) masih akan terkoreksi. Namun, beberapa saham masih menarik untuk trading buy. Apa saja?

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, volatilitas indeks semakin tinggi, apalagi setelah mendekati level kritikal 3.600. Ia memperkirakan untuk jangka pendek, IHSG akan tertahan di level 3.580 sebagai support yang cukup kuat. “Koreksi ini diperlukan untuk memperkuat pembalikan arah IHSG kembali ke kisaran 3800,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, setelah break 3600, support IHSG terbentuk di 3.400. “Tekanan jual meningkat karena koreksi kemarin dibarengi oleh volume yang relatif kecil, jadi belum banyak investor yang melepas barang,”ujarnya dihubungi terpisah.

Namun, hal ini justru dinilai akan menimbulkan gelombang koreksi besar pada perdagangan selanjutnya, apalagi jika tidak dicapai kesepakatan penuh dalam pertemuan Uni Eropa akhir pekan ini yang membahas EFSF (european financial stability fund) dan bail out Yunani. “Penurunan IHSG tanpa volume besar, mengindikasikan peluang rebound zero,”paparnya.

Di tengah situasi ini, Irwan merekomendasikan saham Clipan Finance Indonesia (CFIN), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Tunas Baru Lampung (TBLA) dan Perusahaan gas Negara (PGAS),”Rekomendasi trading buy untuk emiten-emiten ini,” ujarnya.

Sementara Yuga menyarankan investor untuk buy on weakness atau average down saham Astra International (ASII), BBRI, Gudang Garam (GGRM), Bakrieland (ELTY) dan Bukit Sentul (BKSL).

BKSL didukung oleh fundamental kuat. Dengan landbank lebih dari 9000 ha, BKSL adalah property terbesar di Indonesia. Sementara Net asset Valuenya : Rp 992, jelas ada potensial upside yang besar utk harga sahamnya .

Pada perdagangan Kamis (20/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 62,530 poin (1,70%) ke level 3.622,776, dengan intraday terendah di 3.598,76 dan tertinggi di 3.684,84. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,12 miliar lembar saham, senilai Rp 3,35 triliun dan frekuensi 106.775 kali.

Sebanyak 43 saham naik, sisanya 204 saham turun, dan 53 saham stagnan. Koreksi bursa diwarnai keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) tercatat sebesar Rp193 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1.198 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,005 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar