Rabu, 16 November 2011

IHSG Tertekan, Fokus di Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham domestik Rabu (16/11) diperkirakan tak mampu memanfaatkan sentimen positif. Investor disarankan bertahan dengan saham unggulan PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT United Tractors (UNTR).

Pengamat pasar modal Alwi Assegaf dari Universal Broker memprediksikan, terjadi periode konsolidasi yang cukup panjang di hampir semua bursa saham. Hal ini disebabkan situasi penanganan krisis Eropa yang menghantui bursa dunia.

Sentimen positif yang ada tak mampu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level resistan 3.875 sebagai syarat konfirmasi perubahan tren kembali ke bullish jangka pendek dan menengah dengan target penguatan ke level 3.950-4.050.

“Meski begitu, koreksi IHSG akan terjaga di level support 3,730,” katanya, saat dihubungi kemarin. Dalam kondisi ini, Alwi merekomendasikan trading harian pada saham-saham yang sedang bergerak mendekati support dan didukung fundamental kuat.

Yakni Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan United Tracktor (UNTR). “Buy on weakness pada saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Ia menjelaskan untuk ASII, ada gap di area 60.900 yang menyebabkan saham ini berpotensi untuk mengisi gap itu terlebih dahulu sebelum berlanjut ke rebound. Sedangkan UNTR, akan mencapai support pada level 25.750.

Saham perbankan BMRI dan BBRI, terpengaruh pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin (bsp) ke 6%. Hal ini memicu pelemparan kredit karena situasi perang funding rate masih ketat.

Sementara bank masih harus menanggung biaya bunga yang tinggi agar marjin positifnya juga tetap tinggi. Alwi menilai bank harus cepat meningkatkan volume kreditnya. Bank seperti BMRI dan BBRI, dengan pangsa pasar kredit yang besar, akan mudah melakukan akselerasi pelemparan kredit. “BBRI support pada 6.700 dan BMRI pada 7.000,” tandasnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar