Jumat, 25 November 2011

Tekanan Jual Semakin Tinggi, IHSG Anjlok 64 Poin

Jakarta - Aksi jual masih memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 64 poin. Sentimen negatif yang datang dari berbagai penjuru dunia membuat para pelaku pasara ketakutan.

Mengawali perdagangan akhir pekan, IHSG dibuka menipis 13,232 poin (0,36%) ke level 3.682,800 akibat maraknya sentimen negatif. Sentimen tersebut membuat pelaku pasar kurang pede bertransaksi.

Tekanan jual makin saja, koreksi yang cukup dalam memaksa indeks jatuh ke posisi terendahnya di . Seluruh sektor di lantai bursa pun memerah.

Pada penutupan perdagangan, Jumat (25/11/2011), IHSG anjlok 64,427 poin (1,75%) ke level 3.631,605. Sementara Indeks LQ 45 ambles 13,019 poin (2,00%) ke level 640,284.

Saham-saham kelas berat berbasis tambang memimpin jatuhnya bursa. Terlalu banyaks sentimen negatif yang beredar di pasar, mulai dari krisis utang di Eropa, problem defisit anggaran AS, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.

Secara teknikal, indeks sebenarnya sudah oversold. Namun faktor fundamental eksternal masih terlalu kuat menekan indeks. Investor pun memilih kurangi portofolio sebelum jatuh terlalu dalam.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 40.334 kali pada volume 2,565 miliar lembar saham senilai Rp 1,207 triliun. Sebanyak 24 saham naik, sisanya 192 saham turun, dan 40 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Hanya bursa saham Jepang yang bisa naik tipis, sementara yang lain terpuruk di zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,69 poin (0,36%) ke level 2.388,86.
  • Indeks Hang Seng anjlok 230,56 poin (1,29%) ke level 17.704,54.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 2,80 poin (0,03%) ke level 8.167,98.
  • Indeks Straits Times melemah 28,22 poin (1,05%) ke level 2.648,93.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Berlina (BRNA) naik Rp 190 ke Rp 1.940, Indosiar (IDKM) naik Rp 105 ke Rp 2.025, Waran Bumi Citra (BCIP-W) naik Rp 60 ke Rp 255, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 50 ke Rp 7.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.050 ke Rp 39.350, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.150 ke Rp 68.250, United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 24.100, dan Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 14.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar