Jumat, 25 November 2011

Belanja Saham di Sesi Dua Masih Berisiko

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diperkirakan tetap bertahan pada teritori negatif. Untuk belanja saham pun masih berisiko karena belum ada jaminan balik arah menguat.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan pada zona negatif hingga penutupan sore. “Indeks hari ini memiliki support 3.625-3.600 dan resistance 3.685-3.700,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (25/11).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini masih dipicu oleh faktor Thanksgiving Day. Secara historis, dalam beberapa tahun terakhir momentum Thanksgiving Day diikuti oleh Black Friday. Hal ini seringkali dijakan patokan oleh investor sebagai bottom dari Indeks Dow Jones. “Setelah itu, biasanya Dow menguat,” ujarnya.

Yang ditunggu saat ini, kata Satrio, adalah data penjulan ritel AS seiring Thanksgiving Day itu. Jika angkanya positif akan diikuti dengan kenaikan di bursa saham. Tapi, dia menggarisbawahi, kali ini memang kondisinya berbeda seiring ujung-pangkal krisis Eropa yang belum jelas. “Meskipun, solusi sedang terus diusahakan,” ujarnya.

Menurutnya, IHSG saat ini berada dalam kisaran support mingguan 3.600-3.650. Pasar tinggal melihat, apakah support ini bisa bertahan atau tidak. Saat ini, tren IHSG masih turun. Karena itu, jika mengambil posisi saat ini masih berisiko karena masih berada di kisaran support sehingga tidak ada jaminan reversal (balik arah) naik.

Tapi, karena sudah di posisi support, bisa juga risikonya kecil selama pelaku pasar menggunakan stoploss yang disiplin. Secara substansi, jika mengambil posisi saat ini sama saja dengan melawan tren. “Pelaku pasar berspekulasi bahwa support indeks akan tertahan,” ungkapnya.

Karena itu, jika belanja dalam posisi saat ini harus siap rugi. Artinya, pelaku pasar tinggal melihat apakah awal pekan depan, posisi itu jadi ‘cacing’ atau jadi ‘naga’. Diharapkan indeks bisa kembali ke level 3.650. Hanya saja, tampak sulit bagi indeks untuk mencari sinyal positif seiring bursa regional yang juga kedodoran. “Terlebih lagi, jika indeks bisa ditutup di atas resistance 3.685-3.700, indeks bakal melanjutkan penguatan awal pekan depan. Jika tidak, peluang IHSG masih 50:50,” imbuhnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT United Tractor (UNTR), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT Bukit Asam (PTBA).

Lalu, PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Gajah Tunggal (GJTL) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Satrio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar