Jumat, 25 November 2011

Euro keok ke level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir

Euro keok ke level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir
NEW YORK. Pergerakan euro semakin melemah saja. Bahkan posisi euro sempat menyentuh level paling lemah dalam tujuh pekan terakhir atas dollar AS. Pada pukul 17.00 waktu New York, euro ditutup tak banyak berubah di posisi US$ 1,3347 setelah sebelumnya keok ke level US$ 1,3316 yang merupakan level paling lemah sejak 6 Oktober lalu. Sementara itu, euro juga melemah 0,2% menjadi 102,92 yen. Sedangkan yen menguat 0,3% menjadi 77,12 per dollar AS.

Pelemahan euro terjadi setelah Kanselir Jerman Angela Merkel bilang penerbitan obligasi bersama Eropa merupakan langkah yang keliru. Hal itu menurunkan optimisme investor mengenai proses pemulihan ekonomi global.

Merkel menilai, dengan mengeluarkan obligasi Eropa, hal itu akan berdampak pada besaran suku bunga acuan di masing-masing negara Eropa. "Hal ini akan membawa kita kembali ke masa sebelum krisis," jelasnya.

Analis menilai, pernyataan Merkel tidak memberikan sinyal integrasi. "Merkel sepertinya menyarankan daripada melalui jalur sulit dan berliku, langkah cepat harus diambil," jelas David Watt, senior foreign exchange strategist Royal Bank of Canada's RBC Capital Markets unit di toronto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar