Jumat, 25 November 2011

Ekonomi Loyo, Harga Konsumen Jepang Anjlok

Ekonomi Loyo, Harga Konsumen Jepang Anjlok
INILAH.COM, Jakarta - Harga konsumen Jepang jatuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan, merupakan indikasi bahwa permintaan global melambat dan penguatan yen bertambah dan memperpanjang deflasi.

"Harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar turun 0,1 pada Oktober," kata biro statistik hari ini di Tokyo, sesuai dengan prediksi hasil survei Bloomberg News terhadap 32 ekonom. Yen menguat tajam terhadap dolar sehingga menurunkan biaya impor, menekan harga yang telah teredam oleh lemahnya permintaan domestik. Krisis utang Eropa yang mendalam juga mengancam prospek pertumbuhan ekonomi di negara ekonomi terbesar ketiga dunia ini.

"Kemungkinan sangat besar bahwa harga konsumen akan tetap jatuh pada kecepatan yang moderat akibat efek dari harga minyak dan menguatnya yen secara bertahap," ujar ekonom senior Dai-Ichi Life Research Institute Tokyo.

Harga Inti jatuh pada bulan Oktober, sebagian karena efek memudar dari kenaikan pajak tembakau dan biaya asuransi kecelakaan di bulan yang sama tahun lalu, menurut Shinke. Harga inti di Tokyo, sebuah pertanda bagi inflasi nasional, turun 0,5 persen pada November. Penurunan biaya minyak mentah di tengah permintaan global yang melambat, dikombinasikan dengan penguatan yen, telah membuat impor energi Jepang menjadi lebih murah.

Harga bensin eceran di Jepang turun 1 persen sejak September. Mata uang Jepang telah naik 6 persen terhadap dolar dalam enam bulan terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar