Senin, 02 Januari 2012

Badai Krisis 2012, Sektor Konsumsi Tahan Banting

INILAH.COM, Jakarta - Krisis Eropa masih akan berlanjut di 2012 dan kondisi ini akan menekan harga komoditas. Saham berbasis pasar domestik bisa menjadi pertimbangan utama untuk dikoleksi.

Analis Ecocapital Securities Cece Ridwan mengungkapkan, permintaan komoditas diperkirakan melemah seiring krisis Eropa yang masih berlanjut di 2012. "Tahun depan yang akan sangat tertekan bila krisis berlanjut di Eropa adalah saham komoditas, karena permintaan disana akan menurun," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, baru-baru ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, saham-saham yang memiliki basis pasar domestik menjadi pertimbangan utama untuk dikoleksi pada 2012. Kepala Departemen Riset Henan Putihrai Felix Sindhunata memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif untuk 2012 kendati tertekan badai krisis, ditopang konsumsi rumah tangga.

"Sektor konsumsi memiliki saham-saham berkarakter defensif di 2012, di tengah resesi ekonomi Eropa," ujarnya. "Di sisi lain tingkat keyakinan konsumen yang cukup tinggi juga menjadi dasar bagi resistensi sektor konsumsi terhadap risiko eksternal," tambah Felix.

Hal senada dinyatakan Cece terkait sektor konsumsi. "Pilih saham yang memiliki pasar di dalam negeri, seperti saham konsumsi," ujarnya.

Adapun saham-saham konsumsi yang menjadi rekomendasi yaitu saham Unilever Indonesia (UNVR), saham Gudang Garam (GGRM), dan saham Kalbe Farma (KLBF). "UNVR target price 16.640, GGRM target price 63.330, dan KLBF target price-nya 3.800," tandas Felix.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Tanah Air didukung oleh tiga faktor utama yaitu konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Mayoritas ekonom menyatakan, ekspor dan investasi pada 2012 bakal melandai dengan masih berlanjutnya krisis. Sementara untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar