Senin, 02 Januari 2012

Uni Eropa Pecah, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (2/1) diprediksi konsolidasi. Faktor teknical, FOMC minutes, dan risiko keluarnya salah satu anggota Uni Eropa jadi katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi konsolidasinya nilai tukar rupiah awal pekan pertama 2012 ini salah satunya dipicu oleh faktor teknikal. Menurutnya, dari sisi ini, bias outlook-nya pun menjadi netral dan membutuhkan penembusan pada salah satu ujung kisaran trading-nya untuk mendapatkan arah yang lebih jernih.

Karena itu, Christian menegaskan, selama level 9.200 belum ditembus ke atas atau 9.090 ke bawah, rupiah cenderung sideways. Menurutnya, rupiah pada hari ke dua, pada 2012 ini masih akan melanjutkan konsolidasinya. "Rupiah berpeluang bergerak ranging, bolak-balik dalam kisaran 9.200-9.090 per dolar AS. Arah pergerakannya, baik menguat ataupun melemah belum bisa diperkirakan," katanya kepada INILAH.COM.

Secara historis, lanjut Christian, memang pada awal tahun mata uang RI terpengaruh positif oleh window dressing sehingga memicu technical rebound. "Setelah dolar AS mengalami penguatan seiring kebutuhan korporasi AS di akhir tahun, akan kembali terjadi repatriasi rupiah sehingga terjadi euforia kembali," timpalnya.

Hanya saja, kata dia, krisis Eropa bakal kembali mencuat pada pekan kedua Januari ini. Menurutnya, krisis Eropa awal tahun ini masih memiliki risiko terjadinya restrukturisasi utang secara tidak teratur.

Di sisi lain, ada juga risiko keluarnya salah satu anggota yang bermasalah dengan utang dari Uni Eropa yakni Yunani. Setelah Yunani, ada juga risiko keluarnya Italia dari Uni Eropa tapi rentang waktunya masih lama yakni pada 2013. "Sedangkan Yunani kemungkinan akan keluar dari zona euro pada 2012 ini," ungkapnya.

Pada saat yang sama, pasar juga masih menanti Selasa (3/12) di mana akan banyak data-data makro ekonomi yang bakal dirilis. Salah satunya, adalah Federal Open Market Committee (FOMC) minutes yang merupapakan hasil rapat suku bunga The Fed yang terakhir. "Pada Selasa ada meeting FOMC yang kemungkinan suku bunganya masih tidak berubah," timpal Christian.

Lalu, pada Rabu (4/1) ada banyak data AS yang akan dirilis seperti output industri dan durable good. Pada Kamis (5/1) akan ada laporan pasar tenaga kerja AS (Initial Jombless Claim) dan sektor manufaktur.

Selain itu, akan dirilis juga outlook ekonomi global 2012 oleh salah satu lembaga ekonomi AS. "Pada akhir pekan, akan ada laporan kunci tenaga kerja AS pada Jumat (6/1) yakni non-farm payroll," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (30/12/2011) ditutup menguat tipis 6 poin (0,06%) ke level 9.064/9.074 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar