Senin, 02 Januari 2012

Perdagangan Perdana 2012, IHSG Terpangkas 12 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan perdana 2012 dengan koreksi 12 poin. Transaksi super tipis karena masih banyak investor yang meliburkan diri.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir tahun lalu Rp 9.080 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 0,962 poin (0,02%) ke level 3.821,030. Pembukaan perdagangan perdana ini dilakukan Presiden SBY.

Sepinya perdagangan berimbas kepada koreksi indeks. Setelah sempat naik ke level 3.825,097, indeks langsung meluncur tajam ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 11,684 poin (0,30%) ke level 3.810,308. Indeks benar-benar lesu karena minimnya sentimen dari regional dan global.

Posisi terendah yang bisa diraih indeks hari ini berada di level 3.797,648. Tekanan jual terus terjadi sejak awal perdagangan di tengah transaksi yang tipis.

Mengakhiri perdagangan perdana di 2012, Senin (2/1/2012), IHSG ditutup terpangkas 12,852 poin (0,34%) ke level 3.809,140. Sementara Indeks LQ 45 ditututp melemah 2,699 poin (0,41%) ke level 670,807.

Seharusnya bursa saham lokal hari ini ikut libur layaknya bursa-bursa saham lainnya. Masih banyak investor yang libur dalam rangka tahun baru sehingga suasana perdagangan sangat sepi.

January Effect juga belum terjadi, biasanya di awal tahun seperti ini banyak investor memburu saham setelah melakukan window dressing di akhir tahun.

Namun seperti diketahui, akhir tahun 2011 ini tidak ada window dressing terjadi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Tekanan jual justru marak terjadi sejak pembukaan perdagangan.

Hanya satu indeks sektoral yang menguat, yaitu sektor properti, sisanya terjebak di zona merah. Koreksi terbanyak diderita sektor infrastruktur.

Bursa saham dalam negeri juga kesepian karena bursa-bursa lainnya di Asia masih libur dalam rangka tahun baru 2012. Sehingga, indeks kehilangan momentum akibat minimnya sentimen dari regional.

Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 58.009 kali pada volume 2,993 miliar lembar saham senilai Rp 1,113 triliun. Sebanyak 94 saham naik, sisanya 124 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Investor asing, benar-benar meliburkan diri pada perdagangan hari ini, hanya beberapa saja yang bertransaksi. Transaksi investor asing sangat tipis, tak sampai Rp 400 miliar dan tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 10,564 miliar di seluruh pasar.

Dua bursa saham Asia yang masih buka, yaitu Korea Selatan dan Taiwan, kompak berjalan di zona merah. Koreksinya bertambah banyak sejak pagi tadi.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks KOSPI naik tipis 0,63 poin (0,03%) ke level 1.826,37.
  • Indeks Taiwan Weighted anjlok 119,87 poin (1,69%) ke level 6.952,21.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 9.500 ke Rp 59.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 13.100, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 62.300, dan Chandra Asri (TPIA) naik Rp 250 ke Rp 2.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 800 ke Rp 7.200, Adira Finance (ADMF) turun Rp 500 ke Rp 12.200, United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 26.000, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 300 ke Rp 73.700.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar