Rabu, 11 Januari 2012

Kekhawatiran Inflasi Tekan Saham China

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham China jatuh, menghentikan kenaikan indeks saham acuan tertingginya dalam 3 hari sejak 2010 dipicu kekhawatiran inflasi yang akan menghambat kemampuan pemerintah untuk melonggarkan kebijakan moneter untuk memacu pertumbuhan.

Bloomberg melaporkan saham China Vanke Co turun setelah Credit Suisse Group AG mengatakan bank sentral dapat menaikkan suku bunga tahun ini akibat harga barang-barang tetap berada di atas batas nyaman pemerintah. Saham Huaneng Power International Inc jatuh di antara produsen listrik lainnya setelah kantor berita Xinhua mengatakan pertumbuhan konsumsi nasional kemungkinan melambat tahun ini.

Pemerintah akan merilis data inflasi Desember besok. "Kami sepertinya tidak melihat sebuah relaksasi kebijakan moneter akibat inflasi masih di tingkat yang relatif tinggi," kata Dai Ming, fund manager Shanghai Kingsun Investment Management & Consulting Co. "Keraguan atas magnitude dan waktu pelonggaran kebijakan akan membatasi ruang untuk rebound seeprti yang telah kami lihat dalam beberapa hari ini."

Shanghai Composite Index ditutup jatuh 9,7 poin atau 0,4 persen ke 2.276,05, mengakhiri reli tiga hari di 6,4 persen. Indeks CSI 300 kehilangan 0,5 persen menjadi 2.435,61. Bloomberg China-55 indeks naik 1,1% kemarin di New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar