Rabu, 11 Januari 2012

Pilih Saham Belum Capai All Time High

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi fluktuatif-menguat. Pilihlah saham-saham yang belum mencapai level tertingginya sepanjang sejarah di sektor tambang dan bank.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (11/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13,77 poin (0,35 %) ke level 3.925,068. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,56 poin (0,37%) ke angka 694,946.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,9 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,5 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,7 triliun di pasar regular dari total Rp2 triliun dan frekuensi 70.144 kali.

Sebanyak 82 saham menguat, sedangkan 132 saham melemah dan 116 saham stagnan. Penguatan indeks juga diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp218,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp922,3 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp703,6 miliar.

Mayoritas sektor saham, saham sektor perdagangan memimpin pelemahan 1,80%, disusul konsumsi 0,97%, properti 0,91%, aneka industri 0,49%, manufaktur 0,45%, infrastruktur 0,32%, pertambangan 0,12% dan keuangan 0,02%. Hanya sektor perkebunan yang menguat 0,04% dan industri dasar 0,42%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan fluktuatif cenderung menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.875 dan resistance 3.975,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/1).

Cece berkeyakinan, indeks akan fluktuatif hari ini. Tapi, jika bursa Asia tetap bertahan pada teritori positif, IHSG pun akan mengikutinya dan pada akhirnya akan ditutup pada teritori positif. “Potensi penguatan indeks hari ini, juga apablia bursa Eropa dibuka siang ini di zona positif,” ujarnya.

Dia menjelaskan, koreksi IHSG jelang penutupan sesi pertama, merupakan antisipasi pasar atas penerbitan obligasi Spanyol dan Italia besok, Kamis (12/1). “Karena itu, pasar sangat hati-hati dalam bertransaksi,” timpalnya.

Padahal, bursa saham Eropa semalam menguat tajam dan disusul dengan positifnya pergerakan bursa Dow Jones. “Begitu juga dengan pergerakan bursa Asia meskipun beberapa hanya menguat tipis. Hanya bursa China dan IHSG yang turun,” imbuhnya.

Di sisi lain, koreksi indeks pada sesi pertama juga berkaitan dengan rally-nya IHSG pada perdagangan kemarin. Karena itu, ada beberapa saham yang jenuh beli dan terkena profit taking. Sebab, saham-saham tersebut sudah mencapai level all time high-nya terutama saham-saham yang berkapitalisasi besar.

Antara lain, PT United Tractor (UNTR), PT Bukit Asam (PTBA), PT Gudang Garam (GGRM), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT HM Sampoerna (HMSP) dan PT Astra Internasional (ASII). “Saham-saham tersebut tampak, dilanda profit taking sehingga saham domestik secara umum bergerak minus pada sesi pertama,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah yang belum naik dan belum memecahkan level tertingginya di sektor pertambangan dan sektor perbankan. Di antaranya, PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Cece.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar