Senin, 20 Februari 2012

IHSG Sideways Kurang 'Favorable' bagi Investor

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi sideways-melemah. Tidaklah mudah untuk trading dalam kondisi ini bagi para trader. Bagi investor pun kurang menguntungkan.

Karena itu, technical analyst dari Jsxpro.com Tommy Yu menyarankan, para trader untuk tidak memilih saham-saham index mover dan pilihlah saham-saham lapis kedua. Menurutnya, saham-saham lapis kedua cenderung lebih rentan terhadap volatilitas indeks yang terjadi ketika masa-masa indeks sideways.

Bagi investors (jangka panjang), dia menyarankan untuk hold portfolio yang telah dimiliki dan jangan agresif dulu untuk melakukan pembelian. “Sebab, tren IHSG yang sideways kurang favorable bagi investor,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Jumat (17/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 48,93 poin (1,25%) ke level 3.976,542 dengan intraday tertinggi 3.976,582 dan terendah 3.928,238. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 10,84 poin (1,59%) ke angka 692,396.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG menguat 1,25%, bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Sejak awal Desember 2011, IHSG bergerak uptrend. Hal ini dapat dilihat dari garis support trendline (warna merah) seperti pada gambar di atas. Selama lebih dari 2 bulan, IHSG bergerak uptrend cukup solid. Lalu, pada 10 Februari, uptrend itu terpatahkan (breakdown). Ketika suatu trend patah, arah trend tersebut akan berubah, dan memiliki kecenderungan untuk membentuk tren baru.

Bila dilihat pola candle yang terjadi setelah tanggal 10 Februari, dapat terlihat bahwa harga cenderung bergerak mendatar (sideways).

Bagaimana dengan indikator teknikal lainnya?
Bila dilihat dari indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), terlihat jelas bahwa MACD line dan Signal line bergerak menurun dengan histogram berada pada teritori negatif. Begitu juga bila melihat dari indikator The Relative Strength Indeks (RSI) yang menunjukkan hal yang sama--garis RSI mengarah ke bawah. Kedua indikator di atas menunjukkan bahwa memang IHSG sedang mengalami tekanan.

Level support dan resistance-nya?
Support terdekat IHSG berada pada level 3.895 dan selanjutnya di level 3.830. Sedangkan resistance terdekat IHSG berada pada level 3.990 dan resistance berikutnya di level 4.040.

Arah dalam sepekan ke depan?
Prediksi untuk sepekan ke depan, indeks akan bergerak sideways - cenderung turun, pada kisaran level support terdekat.

Apa saran Anda untuk para trader dan investor?
Investor dan pelaku pasar harus waspada jika level support 3.895 ditembus. Sebab, jika ini yang terjadi indeks akan menuju ke area support di bawahnya lagi yakni level 3.830. Level 3.830 ini merupakan level kritikal bagi indeks, karena bila ditembus, indeks akan memasuki fase downtrend.

Saya rekomendasikan strategi trading sebagai berikut: bagi traders, saya sarankan untuk sangat selektif dalam memilih saham. Sebab, trading dalam masa sideways tidaklah mudah.

Saham-saham pilihannya?
Saya sarankan, para trader untuk tidak memilih saham-saham index mover dan pilihlah saham-saham lapis kedua. Saham-saham lapis kedua cenderung lebih rentan terhadap volatilitas indeks yang terjadi ketika masa-masa sideways.

Dalam sepekan ke depan, saham-saham second liner seperti PT AKR Corporindo (AKRA), PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Surya Semesta Internusa (SSIA), PT Duta Anggada Realty (DART), PT Adhi Karya (ADHI), PT Bank Himpunan Saudara (SDRA) memiliki uptrend yang solid. Saham-saham tersebut merupakan pilihan yang baik.

Bagi investor?
Bagi investors, saya sarankan untuk hold portfolio yang telah dimiliki dan jangan agresif dulu untuk melakukan pembelian. Sebab, tren IHSG yang sideways kurang favorable bagi investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar