Kamis, 08 Maret 2012

Bursa Asia Melaju Kencang, IHSG Menanjak 25 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 25 poin akibat sentimen positif dari pasar global. Namun jika dibandingkan bursa-bursa Asia, penguatan IHSG hari ini berada di urutan belakang.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.160 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.130 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG bertambah 5,172 poin (0,13%) ke level 3.947,689 disemangati positifnya bursa-bursa Asia. Kabar baik juga datang dari AS dengan data tenaga kerjanya yang kuat.

Pergerakan indeks masih tipis, investor belum sepenuhnya bersemangat bertransaksi karena sentimen positif yang beredar belum kuat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 17,707 poin (0,44%) ke level 3.960,224 menjelang pengumuman suku bunga acuan alias BI rate oleh Bank Indonesia (BI). Saham-saham yang sudah terdiskon mulai diburu investor.

Aksi beli di menjelang penutupan perdagangan melonjakan indeks hingga ke posisi tertingginya di 3.970,228. Namun tetap saja, penguatan IHSG ini masih kalah dibandingkan laju bursa Asia.

Menutup perdagangan, Kamis (8/3/2012), IHSG menanjak 25,152 poin (0,63%) ke level 3.967,669. Sementara Indeks LQ 45 menguat 5,687 poin (0,83%) ke level 684,662.

Bursa-bursa di regional melaju semakin kencang, rata-rata lebih dari satu persen didorong sinyal penyelesaian tukar surat utang Yunani dalam rangka menghindari gagal bayar.

Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya alias BI Rate di posisi 5,75%. Bank sentral memandang BI Rate masih sesuai dengan sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Investor pun semakin bersemangat memburu saham, apalagi menjelang penutupan perdagangan. Saham-saham yang sudah murah kembali diincar.

Saham-saham konsumer memimpin penguatan bursa hari ini, dibuntuti saham-saham agrikultur. Satu sektor masih mengganjal laju indeks, yaitu sektor infrastruktur yang masih melemah tipis.

Transaksi didominasi oleh investor lokal ketimbang asing. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 133,891 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 101.080 kali pada volume 5,94 juta lot saham senilai Rp 3,588 triliun. Sebanyak 141 saham naik, sisanya 93 saham turun, dan 119 saham stagnan.

Dengan adanya sentimen dari pasar global, seperti penguatan Wall Street dan rencana tukar surat utang Yunani, bursa-bursa di Asia melaju semakin kencang sore ini.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 25,48 poin (1,06%) ke level 2.420,28.
  • Indeks Hang Seng melonjak 272,95 poin (1,32%) ke level 20.900,73.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 192,90 poin (2,01%) ke level 9.768,96.
  • Indeks Straits Times melompat 53,90 poin (1,85%) ke level 2.967,06.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.450 ke Rp 42.850, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 1.000 ke Rp 16.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 700 ke Rp 69.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 55.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 1.200 ke Rp 5.200, Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 200 ke Rp 2.000, United Tractor (UNTR) turun 150 ke Rp 29.550, dan Tifico (TFCO) turun Rp 100 ke Rp 650.
(ang/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar