Kamis, 08 Maret 2012

Rupiah Tersandung Debt Swap Yunani

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (8/3) diprediksi konsolidasi. Pasar mencemaskan ketidakpastian debt swap Yunani.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pada awal sesi, rupiah berpeluang menguat seiring intervensi Bank Indonesia jelang pengumuman BI rate. BI berkepentingan untuk stabilisasi rupiah. Tapi, lanjut Firman, jelang penutupan, pasar akan diliputi oleh kecemasan terhadap program debt swap Yunani.

Pasalnya, pada Kamis malam waktu Yunani, merupakan deadline bagi sektor swasta apakah mereka akan berpartisipasi atau tidak dalam program debt swap tersebut. Jika jumlahnya tidak signifikan, mungkin akan menciptakan sentimen yang lebih buruk lagi di market. "Karena itu, rupiah cenderung konsolidasi dalam kisaran 9.070 hingga 9.170 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Hingga saat ini, Firman menjelaskan, belum ada data resmi soal berapa jumlah kreditor swasta yang sudah berpartisipasi. "Laporan terakhir dari Financial Times dan The Wall Street Journal menyebutkan partisipasi tersebut tidak cukup untuk memenuhi target yang sesuai harapan," ujarnya.

Walaupun, kata Firman, kemarin ada beberapa lembaga keuangan besar yang menunjukkan keinginannya untuk berpartisipasi. "Antara lain, Societe Generale Corporate & Investment Banking dari Perancis dan UniCredit dari Italia," papar Firman.

Di sisi lain dikabarkan, ada 8-9 lembaga pensiun yang turut berpartisipasi. "Tapi, semua itu belum bisa memastikan apakah partisipasi tersebut sudah mencapai 75% atau belum. Karena itu, rupiah cenderung konsolidasi," tandas Firman.

Konsolidasinya rupiah, menurut dia, juga karena di lain pihak, market mendapat sentimen positif dari ekspektasi berkurangnya kontraksi ekonomi Jepang akibat bencana Tsunami. "Sebab, akibat buruk dari bencana itu sudah bisa ditanggulangi. Pada saat yang sama, pelemahan yen Jepang sudah kembali mereda," paparnya.

Apalagi, lanjut Firman, sebelumnya Jerman merilis data produksi industri Jerman yang menunjukkan angka yang positif. "Tapi, ini juga tidak akan terlalu kuat jadi sentimen positif karena market masih menunggu pengumuman suku bunga acuan dari European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) nanti malam," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (7/3) ditutup menguat 30 poin (0,32%) ke level 9.100/9.120 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar