Senin, 25 April 2011

Kehilangan 12 Poin, IHSG Tinggalkan Level 3.800


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup kehilangan 12 poin setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif. Atas koreksi ini, indeks kembali bercokol di level 3.700.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.610 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.623 per dolar AS.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,043 poin (0,05%) ke level 3.803,124. Investor masih cenderung wait and see menunggu laporan kinerja emiten di triwulan I-2011.

Pergerakan IHSG cenderung fluktuatif sepanjang perdagangan sesi I, setelah dibuka naik tipis indeks langsung terperangkap di zona merah akibat maraknya tekanan jual.

Padahal IHSG sudah sempat naik sampai ke level 3.809,805 sebelum akhirnya terkena koreksi. Minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri membuat indeks berjalan tak semangat.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi 10,584 poin (0,28%) ke level 3.790,497. Saham konsumer dan properti menjadi penahan jatuhnya bursa sehingga tak terlalu dalam.

Sepanjang perdagangan sesi sore, IHSG sama sekali tidak menyentuh zona hijau. Bahkan posisi terendah pun disentuhnya di 3.777,426.

Mengakhiri perdagangan, Senin (25/4/2011), IHSG terkoreksi 12,541 poin (0,32%) ke level 3.788,540. Sementara Indeks LQ 45 turun 2,997 poin (0,42%) ke level 679,369.

Hanya 3 indeks sektoral yang menguat, yaitu sektor tambang, konsumer dan properti. Sisanya, terperangkap di teritori negatif.

Walaupun melemah, dan asing ternyata masih mengalir masuk bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sebanyak Rp 217,589 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 97.694 kali pada volume 3,263 miliar lembar saham senilai Rp 2,659 triliun. Sebanyak 103 saham naik, 112 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Bursa China anjlok cukup dalam merespon prediksi inflasi yang tetap tinggi hingga akhir tahun 2011 ini. Bursa Jepang pun mengalami hal yang sama meski penurunannya tidak terlalu banyak.

Penurunan dipimpin oleh saham-saham otomotif setelah Mazda dan Honda menyatakan produksinya bakal melambat hampir setengahnya di bulan lalu pasca gempa bumi dan tsunami. Sentimen negatif ini cukup menggiring bursa regional ke zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 45,45 poin (1,51%) ke level 2.965,06.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 10,25 poin (0,11%) ke level 9.671,96.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,11 poin (0,16%) ke level 3.189,62.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 1.000 ke Rp 99.500, Indo-Rama (INDR) naik Rp 450 ke Rp 4.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 350 ke Rp 17.750, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 250 ke Rp 11.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.000 ke Rp 25.000, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 54.900, Supreme Cable (SCCO) turun Rp 575 ke Rp 2.275, dan Indospring (INDS) turun Rp 500 ke Rp 7.600.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar