Jumat, 11 November 2011

Pidato Petinggi Fed Batasi Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat diprediksi melemah. Tapi, pidato petinggi Fed semalam membatasi koreksinya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir memperkirakan, rupiah berpeluang melemah tipis. Sebab, mata uang RI ini masih terpengaruh negatif oleh pemangkasan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 50 basis poin ke level 6,5% kemarin.

Di sisi lain, ketidakpastian Eropa setelah yield obligasi Italia tembus 7% ke level 7,5% juga menjadi tekanan tersendiri bagi mata uang RI ini. "Karena itu, rupiah cenderung mengalami tekanan dan akan bergerak dalam kisaran 8.925-9.000 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada saat yang sama, pasar juga menantikan hasil voting Parlemen Italia atas program penghematan fiskal yang jadi bagian dari refromasi ekonomi nanti malam. "Karena itu, pasar enggan mengambil terlalu banyak risiko sehingga rupiah cenderung tertekan," ujarnya.

Tapi, lanjut Firman, pelemahan rupiah akan terbas karena faktor pidato dari tiga petinggi The Fed yakni Charles L Evans, Janet L Yellen dan Ben Bernanke. Memang menurutnya, pernyataan Bernanke tidak signifikan pengaruhnya bagi market. "Sebab, topik pidatonya yang bersifat umum," ucapnya.

Tapi menurutnya, pasar akan fokus pada pidato Charles L Evans dan Janet L Yellen sehingga dolar AS berpeluang melemah. "Apalagi, dua petinggi Fed ini sudah dikenal pasar berkeinginan pelonggaran moneter Amerika Serikat. Charles L Evans pada pertemuan The Fed terakhir telah mengutarakan, penambahan pembelian aset pemerintah oleh The Fed," paparnya.

Sementara itu, penyataan terakhir Yellen sebelum Federal Open Market Committee (FOMC) menginginkan program pelonggaran lebih lanjut. "Karena itu, pelemahan rupiah jadi terbatas seiring sentimen The Fed yang jadi tekanan bagi dolar AS," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (10/11) ditutup melemah 80 poin (0,90%) ke level 8.965/8.975 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar