Jumat, 11 November 2011

Sepekan, rupiah sudah tergerus 0,6%

Sepekan, rupiah sudah tergerus 0,6%
JAKARTA. Rupiah lanjut melemah hari ini pasca pemangkasan suku bunga, kemarin. Tekanan yang terjadi hari ini pun menggiring mata uang Garuda ini pada pelemahan mingguan yang kedua.

Nilai tukar rupiah tergelincir 0,2% pagi ini, dan tercatat sudah melemah 0,6% pada pekan ini menuju posisi Rp 9.005 per dollar AS pada pukul 9.25 di Jakarta. Kemarin, rupiah bahkan sempat mencapai level Rp 9.041 per dollar AS.

Kemarin, secara tak terduga, Bank Indonesia memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 6%, untuk mendukung perekonomian domestik di saat krisis Eropa kian memburuk.

Data bursa menunjukkan, dana asing yang keluar dari pasar saham domestik mencapai US$ 123 juta, lebih besar dari jumlah pembelian kemarin. Spekulasi para pemimpin Eropa tidak akan mampu menjaga kesatuan zona Euro menahan minta investor untuk mengambil risiko. Indeks MSCI Asia Pasifik tergerus 3,3% pada pekan ini.

Kepala divisi pasar global dari PT Bank UOB Indonesia Bambang Eko Joewono menilai, pelemahan rupiah ini karena reaksi spontan oleh investor terkait pemotongan suku bunga. Apalagi situasi di Eropa juga sangat tidak pasti. "Namun, Bank Indonesia akan menjaga rupiah pada level 9.000," katanya, hari ini.

Pada Oktober lalu, bank sentral menyebut, negara memiliki cadangan devisa yang cukup untuk mempertahankan posisi rupiah.

Adapun, yield obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun tiga basis poin dalam pekan ini ke posisi 6,21% hingga kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar