Jumat, 11 November 2011

Menu Sesi Dua: Saham Properti & Energi

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, IHSG diprediksi naik tipis seiring Yunani yang sudah mendapatkan Perdana Menteri baru Lucas Papademos. Saham-saham properti dan energi jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (11/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 0,73 poin (0,02%) ke level 3,784.612. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru turun 0,40 poin (0,06%) ke angka 673,462.

Laju indeks siang ini cukup sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,412 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 3,356 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp825,4 miliar di pasar regular, total Rp1,207 triliun dan frekuensi 54.080 kali. Sebanyak 105 saham menguat, sedangkan 61 saham melemah dan 95 saham stagnan.

Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp145,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp534,3 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp388,3 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Saham sektor aneka industri memimpin kenaikan 0,79%, disusul perkebunan 0,57%, properti 0,51%, konsumsi 0,29%, perdagangan 0,27%, manufaktur 0,33% dan infrastruktur 0,05%. Hanya tiga sektor saham yang melemah, pertambangan 0,43%, industri dasar 0,19% dan keuangan 0,14%.

Analis dari Reliance Securities Gina Novrina Nasution memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan menguat terbatas. “Indeks memiliki support 3.700 dan resistance 3.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (11/11).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh Yunani yang sudah mendapatkan perdana menteri baru menggantikan George Papandreou. Lucas Papademos, yang berusia 64 tahun, dipilih setelah perundingan selama beberapa hari antara tiga partai utama dengan presiden Yunani.

Menurut Gina, Papademos, mendapatkan tugas untuk mendapatkan dana bailout untuk negeri Para Dewa itu. “Ini diharapkan menjadi sentiment positif untuk market di Eropa siang ini sehingga bisa berimbas positif bagi IHSG,” ujarnya.

Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari European Central Bank (ECB) yang telah melakukan pembelian obligasi Italia dengan tenor 14 tahun yang mengalami kenaikan yield sebesar 3%. Yield obligasi Italia dengan tenor 10 tahun bahkan mencapai 7,5% yang jadi pertanda membuncahnya kecemasan pasar.

Menurutnya, aksi dari ECB ini, bisa meredam kepanikan pasar untuk sementara. Tapi, pasar masih harus mencermati, seberapa besar peluang Italia mengalami gagal bayar (default). Investor sudah mengantisipasinya jika benar-benar terjadi. “Karena itu, pergerakan market hari ini cenderung sideways dan volume transaksi cenderung sepi,” imbuhnya.

Sementara itu, pemangkasan BI rate 50 basis poin ke level 6% kemarin, menurutnya, meski sempat membuat saham-saham perbankan positif tapi tidak signifikan. “BI rate sudah terdiskon pasar seiring rendahnya tren inflasi hingga akhir tahun,” ucap Gina.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan positif saham-saham di sektor properti dan energy. Menurutnya, secara teknikal, saham-saham pada kedua sektor ini masih potensial memberikan gain bagi trader jangka pendek.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Borneo Lumbung Energi (BORN). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar