Kamis, 29 Desember 2011

Kecemasan akan krisis Eropa kembali memperlemah posisi rupiah

Kecemasan akan krisis Eropa kembali memperlemah posisi rupiah
JAKARTA. Pergerakan rupiah mencatatkan pelemahan hari ini. Pada pukul 09.36, rupiah melemah 0,6% menjadi Rp 9.130 per dollar. Jika dihitung, mata uang Garuda ini sudah keok 1%.

Pelemahan rupiah terjadi seiring peningkatan kecemasan akan krisis utang Eropa. Hal itu secara otomatis memangkas permintaan aset-aset emerging market, tak terkecuali Indonesia. Asal tahu saja, data Kementrian Keuangan menunjukkan, kepemilikan asing atau surat utang Indonesia turun menjadi Rp 222,76 triliun atau US$ 24,4 miliar per 23 Desember lalu, dari sebelumnya Rp 223,7 triliun pada pekan sebelumnya.

Penurunan permintaan aset emerging market juga tercermin dari penurunan bursa Asia untuk hari ketiga. Dengan demikian, penurunan indeks MSCI Asia Pacific di sepanjang tahun ini mencapai 18,5%.

"Pelemahan rupiah pada tahun ini sejalan dengan pelemahan mata uang Asia. Penyebabnya, krisis utang Eropa menyebabkan penarikan dana oleh asing dari kawasan regional. Sepertinya, hal ini masih akan terus berlangsung pada kuartal pertama tahun depan karena situasi di Eropa belum dapat diselesaikan," urai Dariusz Kowalczyk, strategist Credit Agricole CIB di Hongkong.

Kowalczyk juga memprediksi, rupiah akan keok hingga ke level Rp 9.300 pada kuartal pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar