Kamis, 29 Desember 2011

Pemerintah memilih 24 calon agen penjual sukuk ritel

Pemerintah memilih 24 calon agen penjual sukuk ritel
JAKARTA. Pemerintah menetapkan 24 calon agen penjual surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel untuk penerbitan tahun 2012 mendatang. Agen penjual tersebut diantaranya, PT Bank Mandiri tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Mega Capital Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.

Lainnya, PT Bahana Securities, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Trimegah Securities Tbk,Standard Chartered Bank, PT Reliance Securities Tbk, serta PT Bank BRI Syariah. Juga PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT Bank Syariah Mandiri,PT Sucorinvest Central Gani, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas.

Agen penjual lainnya, PT Bank UOB Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC), PT Bank OCBC NISP Tbk, Pt Kresna Graha Sekurindo tbk, PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Pt Ciptadana Securities, PT Lautandhana Securindo, serta Citibank N.A.

Direktur Utama Danareksa sekuritas Marciano Herman mengatakan pihaknya mengajukan indikasi kupon Sukri diatas suku bunga deposito saat peluncuran Sukri tahun mendatang.

"Karena bunga deposito saat ini dikisaran 6%, kami mengajukan di atas itu. Namun apabila saat peluncuran Sukri nanti suku bunga berubah misalnya naik menjadi 9%, maka indikasi kupon Sukri kami akan berubah menyesuaikan karena benchmarknya deposito," ujar Marciano, Jakarta, Rabu (28/12).

Pihaknya menargetkan penjualan Sukri tahun depan bisa mencapai Rp 1 triliun atau sama dibandingkan penjualan tahun ini.

Direktur PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Jimmy Randiatmoko mengatakan pihaknya menargetkan bisa menjual Sukri sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 300 miliar.

"Sukri itu produk yang cukup menarik, investor ritel yang menempatkan dananya di deposito, dia akan melirik Sukri. Selain itu, sukri juga memiliki rating yang tinggi dan bunga relatif lebih tinggi dibandingkan deposito. Risikonya juga kecil karena dijamin oleh pemerintah. sukri juga bisa dicairkan kapan saja karena bisa diperjualbelikan di pasar," papar dia.

Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menduga Made menduga kupon sukuk ritel akan ditetapkan sebesar 6,85% hingga 7% dengan asumsi instrumen tersebut akan diterbitkan pada Januari atau Februari dan tenor tiga tahun.

"Kalau tenor obligsi ritel tidak terlalu panjang atau dikisaran tiga tahun atau empat tahun maka investor masih akan berminat," ujar Made, Jakarta, Selasa (27/12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar