Senin, 09 Januari 2012

Kecemasan akan krisis Eropa kembali menekan harga minyak

Kecemasan akan krisis Eropa kembali menekan harga minyak
NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level terendah dalam seminggu terakhir di New York. Pukul 11.04 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Febuari berada di posisi US$ 101,45 per barel atau turun 11 sen di New York Mercantile Exchange.

Pada 6 Januari lalu, harga kontrak minyak turun 0,3% menjadi US$ 101,56 sebarel, yang merupakan level terendah sejak 30 Desember lalu. Sepanjang 2011, harga minyak sudah naik 8,2%, yang merupakan kenaikan tahunan untuk ketiga kalinya.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari naik 0,5% menjadi US$ 113,56 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Penurunan harga minyak pagi ini dipicu oleh kecemasan investor mengenai situasi ekonomi Eropa. Jika situasi kian memburuk, hal itu akan memangkas tingkat permintaan minyak dunia. Kecemasan tersebut mampu mengimbangi faktor pendongkrak harga minyak, seperti kekhawatiran akan terpangkasnya suplai minyak akibat ketegangan antara Iran dan negara Barat.

Sekadar tambahan informasi, Kanselir Jerman German Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan bertemu hari ini untuk menyamakan langkah dalam rangka menyepakati rencana besar penyelamatan Zona Euro dalam tiga bulan ke depan. Dua pemimpin negara utama Zona Euro ini akan bertemu di Berlin untuk menyempurnakan panduan baru bagi disiplin fiskal yang sudah dibahas dalam KTT Uni Eropa 9 Desember lalu.

Sementara, AS menyatakan siap memberi sanksi atas Iran jika negara tersbeut benar-benar menutup Selat Hormuz. Menurut Join Chief off Staff Chairman AS Jenderal Martin Dempsey, AS akan menjalankan aksi serangan untuk membuka kembali selat tersebut. "Iran memang memiliki kemampuan untuk menutup selat Hormuz. Tapi hanya untuk waktu yang singkat saja," jelas Dempsey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar