Jumat, 24 Februari 2012

Data klaim pengangguran AS mendorong harga minyak

Data klaim pengangguran AS mendorong harga minyak
SYDNEY. Harga kontrak minyak kembali mencattakan kenaikan pada transaksi pagi ini. Itu artinya, lonjakan harga minyak sudah terjadi selama tujuh hari belakangan. Pagi tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran April naik 0,8% menjadi US$ 108,69 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.45, kontrak yang sama berada di posisi US$ 108,61 sebarel. Jika dihitung, harga minyak sudah naik 5,2% pada pekan ini dan melonjak 12% dalam setahun terakhir.

Sementara itu, lonjakan juga terjadi pada kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran April yang naik 0,6% menjadi US$ 123,62 sebarel di ICE Futures Europe Exchange London, kemarin (23/2).

Kenaikan harga minyak dunia dipicu oleh sejumlah faktor. Di antaranya, investor berspekulasi bahwa permintaan minyak akan naik setelah jumlah klaim pengangguran AS berada di level terendah dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah pengajuan klaim pengangguran AS tidak mencatatkan perubahan pada pekan yang berakhir 18 Februari di posisi 352.000. Ini merupakan posisi terendah sejak Maret 2008 silam. Angka tersebut jauh lebih baik ketimbang prediksi 47 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok angka 355.000 pengajuan klaim pengangguran.

Faktor lainnya adalah, tingkat kepercayaan bisnis Jerman melampaui prediksi analis. Data Ifo Institute menunjukkan, tingkat kepercayaan bisnis Jerman berdasarkan survei terhadap 7.000 eksekutif, naik ke level 109,6 pada Februari lalu dari posisi 108,3 pada Januari. Sementara, ekonom memprediksi kenaikan ke level 108,8. Kenaikan indeks ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2011 lalu.

Selain itu, kenaikan harga minyak juga terdongkrak kecemasan investor terkait sanksi yang ditetapkan Barat terhadap Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar