Jumat, 24 Februari 2012

Saatnya Akumulasi Jangka Panjang

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada perdagangan Jumat (24/2) akan bergerak terbatas. Sektor saham yang sudah terdiskon cukup dalam, bisa diakumulasi untuk jangka panjang.

Mustafa Kemal Wiryawan, analis Erdhika Sekuritas mengatakan, pola trading jangka pendek masih akan terjadi hari ini, yang membuat IHSG sulit menembus 4000. “Namun dengan resistant 4000 pun, sebenarnya upside yang tersisa untuk trader jangka pendek juga sudah sangat terbatas,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, IHSG kembali tertekan menjauh dari level resistan yang sangat kuat di 4.000. Hal ini seiring koreksi di bursa regional, yang dipicu berlanjutnya kekhawatiran masalah Eropa terkait Yunani dan negara pengutang besar lainnya.

Yunani dipastikan masih akan hadapi kesulitan keuangan untuk restrukturisasi utangnya, karena dana bail out yang disetujui hanya mengurangi risiko default utang jangka pendek yang jatuh tempo Maret.

Sementara bank-bank Eropa yang memegang obligasi Yunani dan sejumlah negara Eropa lain seperti Italia dan Spanyol, harus menghadapi peningkatan yield. Situasi ini menyebabkan turunnya aset-aset bank tersebut, sehingga masih harus melakukan deleveraging.

Caranya adalah dengan menarik semua dana di luar Eropa dan menghentikan kucuran kredit untuk menghindari tergerusnya kecukupan rasio modal perbankan.

“Ini yang menyebabkan likuiditas dolar di pasar keuangan masih relatif tipis dan memberi tekanan pada pasar keuangan termasuk harga saham,”paparnya.

Mustafa melihat, sementara ini investor dan fund manager asing memilih untuk wait and see, bahkan cenderung bermain pola trading cepat.

Di tengah situasi ini, Mustafa merekomendasikan investor untuk tetap akumulasi jangka panjang sektor-sektor yang sudah terdiskon sangat dalam, tapi masih punya potensi pertumbuhan earning tinggi tahun ini. Seperti sektor infrastruktur dan perbankan.

Untuk perbankan, pilihannya adalah Bank Mandiri (BMRI). Sedangkan untuk infrastruktur, ia menjagokan Surya Semesta Internusa (SSIA) dan Pembangunan Perumahan (PTPP). “Akumulasi beli saham-saham ini,”katanya.

Saham Garuda Indonesia (GIAA) juga menjadi pilihan, karena ekspansi yang dilakukan cukup massive, terutama pada rute-rute pendek. Hal ini terlihat pada investasi pesawat-pesawat kelas penumpang 100 untuk melayani rute pendek yang tidak dipenuhi oleh maskapai lain. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar