Rabu, 12 Oktober 2011

Tunggu Konfirmasi, Trading Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham domestik pada Rabu (12/10) harus menguji level 3.550 untuk mengkonfirmasi penguatan lebih lanjut. Namun, saham perbankan masih menjadi pilihan menarik.

Teuku Hendri, analis dari Citi Pacific mengatakan, konfirmasi pembalikan arah penguatan IHSG, gagal terpenuhi. “IHSG harus ditutup di atas level 3.550 dulu untuk membuka peluang apresiasi lanjutan,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pelaku pasar menunggu penyelesaian riil krisis Eropa, karena bukan hanya mem-bailout negara-negara periferal Eropa yang terancam default (Portugal, Irlandia, Yunani, Spanyol - PIGS), tapi juga merekapitalisasi perbankan Eropa yang memiliki eksposure obligasi negara PIGS.

Bank sentral Eropa (ECB) bahkan menilai, krisis Eropa sudah kompleks, sebelum pertemuan G20 pada 3-4 November, sudah harus ada realisasi langkah penyelamatan perbankan yang disepakati Jerman-Prancis kemarin.

Adapun dari dalam negeri, Bank Indonesia akhirnya menurunkan BI rate jadi 6,5%. Efeknya memang dalam jangka pendek akan mengirim sinyal pelonggaran likuiditas, namun untuk memacu pertumbuhan, penurunan cost of fund 25 bsp tidak banyak berarti.

Teuku menilai, perbankan nasional sendiri kebanyakan sudah mengambil langkah konservatif dalam ekspansi kredit, karena perlambatan ekonomi dunia dan masih tingginya risiko shortage liquidity.

Bagaimanapun, terlepas dari penurunan suku bunga 25 bsp/0.25%, saham perbankan masih menjadi favorit karena masih ada potensi pertumbuhan pendapatan. Beberapa saham yang direkomendasikan adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI),”Trading buy untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Selasa (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 80,669 poin (2,34%) ke level 3.531,753, dengan intraday tertinggi di 3.563,40 dan terendah di 3.451,63. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 6,172 miliar lembar saham senilai Rp 5,065 triliun dan frekuensi 153.727 kali.

Sebanyak 214 saham naik, sisanya 30 saham turun, dan 72 saham stagnan. Penguatan bursa didukung aksi beli asing, yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp592 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,687 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,096 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar