Rabu, 12 Oktober 2011

Ikuti Wall Street, Bursa Asia Memerah

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (12/10) setelah Wall Street bergerak mendatar. Investor masih tetap mencermati kondisi Eropa.

Bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan saham Selasa (11/10). Saat ini inivestor mulai konsentrasi untuk melihat kinerja perusahaan yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat.

Saham Apple naik 3% menjadi US$400,29 dan mengangkat indeks Nasdaq dan S&P 500. Indeks Dow Jones turun 16,88 poin atau 0,15% ke level 11.416,30. Indeks S&P500 naik 0,65 poin atau 0,05% ke level 1.195,54, dan indeks Nasdaq naik 16,98 poin atau 0,66% ke level 2.583,03.

"Saham-saham masih tetap rentan terhadap sentimen negatif jangka pendek seperti dari Eropa sehingga sangat memicu profit taking. Kalau sudah terlalu tinggi menguat maka kalau mengalami koreksi maka tidak terlalu mengejutkan," kata Nader Naemi, analis di AMP Capital Investor Ltd, seperti dikutip dari bloomberg.com.

Indeks Nikkei turun 0,6% ke 8.714 dengan mayoritas melemah setelah prediksi krisis utang Eropa akan menggerogoti laba perusahaan AS. Meskipun pendapatan Alcoa naik pada kuartal III 2011. Saham Nomura turun 1,1%, saham Panasonic tutun 0,7%.

Bursa Korsel turun tipis setelah menguat selama empat hari. Investor juga masih tetap menunggu perkembangan Eropa. Indeks Kospi turun 0,5% ke 1.784.

Sementara bursa saham Australia jatuh 0,6% melunturkan kenaikan sebelumnya. Pelemahan dipicu saham pertambangan dan konstruksi. Saham BHP Billiton turun 1,1% dan saham Rio Tinto turun 1,4%. Pemicunya dengan penurunan harga tembaga hampir 3% karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China. Sebab ekonomi Eropa dan AS belum dapat diandalkan.

Indeks ASX turun 1,2% ke 4.173, pada perdagangan Selsa kemarin indeks telah naik ke level tertinggi selama 5 pekan terakhir. Indeks NZX pun ikut turun 1,8% ke 3.334.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar