Rabu, 12 Oktober 2011

Rupiah terseret angin Eropa

Rupiah terseret angin Eropa
JAKARTA. Meski diwarnai tanda-tanda penguatan, laju pergerakan rupiah hari ini, Rabu (12/10), diperkirakan masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Analis valuta asing Bank BNI Apressyanti Senthaury mengatakan, sentimen negatif masih datang dari Eropa sehingga rupiah akan bergerak konsolidasi hingga melemah, hari ini. Prediksi dia, dollar AS diperdagangkan dalam rentang Rp 8.860 - Rp 8.960, hari ini.

"Investor masih belum yakin ada langkah pasti untuk menyelesaikan masalah krisis utang di Eropa, meskipun Perancis dan Jerman berjanji segera menuntaskannya," kata dia, kemarin (11/10).

Senada, Suluh Wicaksono, analis Askap Futures juga meramal rupiah hari ini akan terkoreksi, terseret pidato Jean-Clude Trichet kemarin. Gubernur Bank sentral Eropa (ECB) ini dalam pidatonya mengungkapkan, krisis keuangan di Eropa sudah memasuki tahap sistemik dan risiko krisis meningkat lebih cepat dari perkiraan.

Menurut Suluh, faktor ini akan menaikkan pamor dollar AS sebagai instrumen investasi yang cukup aman atau safe haven. Akibatnya, rupiah akan kembali tertekan. Suluh memprediksi, kurs hari ini berkisar Rp 8.925 hingga Rp 8.975 per dollar AS.

Pelemahan rupiah sudah terlihat kemarin. Meski sempat menguat, rupiah ditutup melemah ke Rp 8.965 per dollar AS, dibanding hari sebelumnya Rp 8.950.

Apressyanti bilang, rupiah lesu lantaran Bank Indonesia memangkas bunga acuan. Rapat Dewan Gubernur sepakat menurunkan BI rate 25 basis poin menjadi 6,5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar