Rabu, 12 Oktober 2011

Pemangkasan BI Rate Masih Perlemah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/10) diprediksi melemah. Mata uang RI ini masih terimbas negatif oleh pemangkasan BI rate.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama masih dipicu oleh Bank Indonesia (BI) yang memangkas BI rate. Bulan lalu, saat BI hanya memberikan sinyal pemangkasan BI rate, rupiah sudah gonjang-ganjing hingga 9.400-an per dolar AS.

Apalagi sekarang, Firman menambahkan, BI benar-benar memangkas suku bunga acuan itu sebesar 25 basis poin ke level 6,5% dari 6,75%. "Rupiah akan melemah dan sepanjang perdagangan akan bergerak dalam kisaran 8.850-9.100 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lebih jauh dia menjelaskan, selama pasar eksternal tidak bergejolak signifikan lagi, seharusnya rupiah bergerak stabil. "Tapi, jika faktor eksternal memberikan berita negatif, rupiah akan melemah di level 9.000-an. Bahkan akan stabil dalam kisaran itu dalam beberapa hari ke depan," ungkap dia.

Dia mencontohkan, jika semalam Slovakia tidak meloloskan tambahan dana European Financial Stability Facility (EFSF). Sebab, meski mayoritas negara-negara di Eropa sudah meloloskan tambahan dana tersebut, jika satu negara saja tidak, tamabahan kapasitas dana EFSF batal.

Tapi, kalaupun semalam parlemen Slovakia tidak meloloskan EFSF itu, perdana menterinya bisa saja berkompromi dengan partai oposisi. "Sebab, yang menunjukkan ketidaksukaan penambahan dana EFSF berasal dari partai oposisi sejauh ini," paparnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (11/10) ditutup melemah 17 poin (0,19%) ke level 8.905/8.920 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar