Rabu, 12 Oktober 2011

Eforia Eropa angkat indeks saham Asia

Eforia Eropa angkat indeks saham Asia
JAKARTA. Rally indeks-indeks saham Asia berlanjut. Pergerakan mayoritas indeks saham regional tercermin dari MSCI Asia Pasific yang naik 2,34% menjadi 719,90.

Kabar dari Eropa masih mengendalikan arah sebagian besar indeks saham. Kesepakatan pimpinan dua negara besar Eropa, Jerman dan Prancis, untuk melindungi industri perbankan di Benua Biru dari krisis utang, meniupkan sentimen positif ke bursa saham global.

Di Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang libur pada awal pekan ini, langsung dibuka menguat. DJIA, Selasa (11/10) menguat 2,97% menjadi 11.433. Sedang indeks saham S&P 500 menguat 3,4%.

Indeks Asia sontak membuntuti pergerakan indeks saham Negeri Paman Sam. Hang Seng memimpin penguatan di kawasan, dengan naik 2,43% menjadi 18.141. Berikutnya, IHSG naik 2,34%, lalu Nikkei 22 meningkat 1,95%, dan Kospi bertambah 1,62%.

Di pasar beredar harapan, Eropa segera mengumumkan paket bantuan yang komprehensif. "Jika itu terjadi, kerusakan ekonomi akan berkurang dari yang diprediksi sebelumnya. Ini jelas berita baik," ujar Belinda Allen, Senior Investment Analyst di Colonial First State Global Asset Management, ke Bloomberg, kemarin.

Volume tipis
Kabar lain yang menggerakkan indeks saham Asia datang dari China. Lembaga investasi milik Pemerintah China, Central Huijin Investment Ltd. membeli saham empat bank di Negeri Tembok Raksasa, Senin (10/10). Central merupakan unit usaha China Investment Corporation (CIC).

Pembelian ini merupakan upaya Pemerintah China untuk meningkatkan kembali kepercayaan investor terhadap saham perbankan. Di Negeri Panda, harga saham-saham bank telah melemah hingga 30% dalam beberapa bulan terakhir. Central menyatakan, pembelian sebanyak 64,6 juta saham tersebut itu baru tahap pertama.

Namun pergerakan indeks saham Asia kemarin tidak diimbangi dengan volume perdagangan yang tinggi. Rebound terjadi di saat volume perdagangan tipis, jika dibandingkan dengan rata-rata harian. "Ini indikasi rebound tidak untuk jangka panjang," kata Daru Wibisono, Senior Analis Monex Investindo ke KONTAN, kemarin.

Ia memperkirakan laju kenaikan indeks Asia akan berakhir dengan munculnya koreksi di akhir pekan. "Indeks saham Asia baru terangkat di akhir Oktober," tutur Daru.

Proyeksi dia, Nikkei akan naik hingga 9.000 di akhir Oktober karena sudah mencapai titik jenuh jual. Sementara Hang Seng akan menyentuh 19.000 dan Shanghai ke posisi 2.400 di akhir Oktober.

Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures, melontarkan pandangan yang lebih pesimistis. Ia menduga bursa Asia kembali melemah, hari ini.
Ia berargumen kenaikan kemarin merupakan eforia pasar terhadap rencana Eropa. Setali tiga uang dengan Daru, Nanang memprediksi bursa Asia baru akan bangkit di akhir Oktober. "Bertepatan dengan jadwal penyelesaian rekapitalisasi bank Eropa," ujar Nanang.

Ia memperkirakan Nikkei akan menyentuh kisaran 9.000 di akhir Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar