Rabu, 12 Oktober 2011

Akhir 2011, ASII Bersiap Anjlok ke Rp45.000

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham otomotif PT Astra International (ASII) diperkirakan akan terus merosot menuju Rp45.000 per lembarnya hingga akhir tahun. Ada apa?

Yuganur Wijanarko dari HD Capital meyakini saham ASII bisa melorot hingga akhir 2011. Hal ini karena asumsi fundamental telah berubah bearish. Salah satunya akibat faktor valuasi saham yang masih mahal dan berada dekat peak (PER 2011 mencapai 15 kali). “Secara historis dalam koreksi pasar seperti 2008, ASII pernah diperdagangkan di PER sebesar 7-5 kali,” ujarnya, Rabu (12/10).

Ia menuturkan, ASII di level Rp45.000 hanyalah permulaan. Pasalnya, bila dilihat secara historis, ASII pernah diperdagangkan hingga PER 4 kali di low 2008. Dalam kasus koreksi 2008-2009, perlu dilihat fakta bahwa walaupun pertumbuhan laba ASII secara tahunan (yoy) masih mengalami peningkatan 5-6%, namun harga sahamnya jatuh 75% dalam kurun waktu 10 bulan.

Beberapa asumsi koreksi bila disamakan dengan IHSG adalah, ketika indeks 2.500 dan ASII Rp45.000, maka PER mencapai sebesar 9 kali. Kemudian ketika IHSG 1700 dan ASII Rp15.000, PER mencapai 7 kali. Sedangkan ketika IHSG 1400 dan ASII Rp10.000, PER mencapai 4 kali.

Sementara potensi pelemahan rupiah mencapai 10.000 per dolar AS akhir tahun ini, dinilai juga dapat menurunkan kepercayaaan konsumen, dalam hal daya beli. Apalagi 40% dari pendanaan perusahaan multi-finance dan leasing berbasis dolar.

Sumber pendanaan pun akan mulai kering, seiring problem likuiditas interbank global. “Selain itu, pelemahan rupiah juga ditakutkan akan menaikan harga bahan baku pembuatan mobil yang masih impor, sehingga profit margin dapat turun untuk kuartal empat 2011.”

Sebagai pemegang market cap terbesar, imbuh Yuga, ASII pun merupakan proxy investasi untuk pemain asing. “Artinya, dalam keadaan market tertekan akan menjadi pertama untuk dijual secara massal,” paparnya.

Mengenai potensi pertumbahan laba per saham (EPS) yang turun sekitar 10%, juga dipicu pelambatan penjualan mobil dari tahun lalu, bukan secara bulanan. Ia menilai, beberapa sentimen positif seperti naiknya penjualan mobil September sudah tercermin dalam kenaikan harga beberapa hari terakhir.

Pada perdagangan Rabu (12/10), saham ASII terpantau turun Rp 450 ke Rp 65.450. Sementara sejak pertengahan pekan lalu, emiten otomotif ini justru malah menguat. Pada Rabu (5/10), ASII berada di level Rp57.300 dan terus naik hingga pada Selasa (11/10) kemarin, bercokol di Rp65.900 per lembarnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar