Rabu, 12 Oktober 2011

Lelang sukuk berbasis proyek berakhir tanpa hasil

JAKARTA. Lelang sukuk berbasis proyek yang pertama berakhir tanpa hasil. Pemerintah menawarkan dua seri project based sukuk (PBS) dalam lelang yang berlangsung Selasa (10/11) itu.

Kendati berstatus penerbitan baru, dua seri sukuk yang ditawarkan di lelang itu, gagal menarik minat. PBS-0001 cuma berhasil memancing tawaran penempatan dana senilai Rp 111 miliar. Sedang PBS-0002 menjaring penawaran dana senilai Rp 148 miliar.

Ketika arah angin di pasar finansial tidak pasti, para pemodal meminta imbal hasil yang terbilang tinggi. Pemodal meminta yield terendah 6,65% dan yield tertinggi 10% untuk PBS-0001.

Adapun kisaran yield yang diajukan investor untuk PBS-0002 adalah 7,37% hingga 10%. Pemerintah tidak mengambil sepeser pun penawaran dana yang masuk di lelang itu.

Analis obligasi Trimegah Securities Imam MS mengatakan menduga, penyebab minimnya penawaran yang masuk di lelang tersebut adalah instrumen yang ditawarkan masih baru. Investor masih mengukur risiko dari sukuk berbasis proyek. "Karena masih baru, investor juga bimbang untuk masuk," tutur Imam, Selasa (11/10).

Menurut Imam, pemerintah tidak mengambil satu pun penawaran karena yield yang diajukan peserta lelang sukuk cenderung tinggi. Memang, kisaran yield yang masuk di lelang tersebut tidak masuk dalam benchmark yang ditetapkan oleh pemerintah. "Padahal yield obligasi sedang turun. Bisa jadi investor meminta yield tinggi karena belum dapat mengkalkulasi risikonya," tutur dia.

Di atas kertas, risiko sukuk berbasis proyek relatif rendah.Aset dasar dari PBS yang dilelang kemarin adalah proyek Kementrian Pekerjaan Umum yang sedang berjalan. Nilai proyek tersebut sekitar Rp 3,27 triliun.

"Kalau proyek yang menjadi underlying asset macet atau tersendat, pemerintah akan mengganti proyek tersebut dengan proyek lain dengan nilai yang setara. Jadi risikonya kecil," ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar