Jumat, 24 Februari 2012

Data Pengangguran AS Rendah, Wall Street Melesat

Jakarta - Bursa saham Wall Street melesat hingga mendekati posisi tertingginya sejak 4 tahun lalu, sebelum terjadinya krisis ekonomi akibat Lehman Brothers. Lonjakan ini terjadi karena data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang rendah.

Data tenaga kerja AS yang baru saja dirilis menujukkan tingkat pengangguran tetap stagnan dan merupakan posisi terendahnya sejak awal masa resesi tahun 2007-2009.

Penguatan yang terjadi Kamis waktu setempat membawa indeks S&P 500 mendekati level 1.370, yang merupakan batas atas teknikal tertinggi. Indeks tersebut sudah tumbuh 8,4% sejak awal tahun, dan 20% sejak posisi terendahnya di Oktober tahun lalu.

Meski demikian, banyak pelaku pasar yang khawatir kalau pasar saham sudah mulai kehilanganb tenaga. Dalam empat perdagangan terakhir, Indeks S&P sudah bergerak di sekitar level 1.360, posisi tertingginya dalam sembilan bulan

"Anda mulai ragu untuk membeli (saham) begitu tahu posisinya sudah mendekati posisi tertinggi," kata Direktur Riset Schaeffer's Investment Research, Todd Salamone di Cincinnati, dikutip dari Reuters, Jumat (24/2/2012).

Pasar saham juga masih rentan terhadap aksi jual jika ada kabar buruk. Beberapa analis mengatakan, minimnya koreksi karena investor sudah mengantisipasi dengan melakukan hedging.

"Mengapa kita tidak langsung menjual besar-besaran begitu ada berita buruk itu ada hubungannya dengan hedging yang cukup besar," ujarnya.

Pada perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones bertambah 46,02 poin (0,36%) ke level 12.984,69. Indeks The S&P 500 tumbuh 5,80 poin (0,43%) ke level 1.363,46. Indeks Komposit Nasdaq naik 23,81 poin (0,81%) ke level 2.956,98.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar