Jumat, 24 Februari 2012

Tekanan Global Mulai Mereda

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ambles 36 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan dan lapis dua. Sembilan indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (23/2/2012), IHSG ditutup ambles 36,215 poin (0,91%) ke level 3.958,809. Sementara Indeks LQ 45 ditutup terpangkas 9.016 poin (1,30%) ke level 684,966.

Dari AS, bursa saham Wall Street melesat hingga mendekati posisi tertingginya sejak 4 tahun lalu, sebelum terjadinya krisis ekonomi akibat Lehman Brothers. Lonjakan ini data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang stagnan.

Penguatan yang terjadi Kamis waktu setempat membawa indeks S&P 500 mendekati level 1.370, yang merupakan batas atas teknikal tertinggi. Indeks tersebut sudah tumbuh 8,4% sejak awal tahun, dan 20% sejak posisi terendahnya di Oktober tahun lalu.

Pada perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones bertambah 46,02 poin (0,36%) ke level 12.984,69. Indeks The S&P 500 tumbuh 5,80 poin (0,43%) ke level 1.363,46. Indeks Komposit Nasdaq naik 23,81 poin (0,81%) ke level 2.956,98.

Bursa-bursa di Asia ikut menikmati sentimen positif ini
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 14,38 poin (0,15%) ke level 9.609,95.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 5,31 poin (0,18%) ke level 2.973,65.
  • Indeks KOSPI naik 8,85 poin (0,44%) ke level 2.016,65.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG tertekan oleh sentimen negatif dari rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sehubungan dengan terus merambat naiknya harga minyak mentah dunia. Gubernur BI menyatakan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan lebih dari Rp1.000/liter, angka inflasi tahun ini akan melampaui proyeksi BI 5,5%. Selain dari rencana naiknya harga BBM, pelemahan indeks juga dipengaruhi oleh melemahnya data makro ekonomi Eropa dan Amerika Serikat. Hari ini kami perkirakan indeks tekanan indeks akan mulai mereda. IHSG diproyeksikan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas pada kisaran support-resistance 3.928-3.981. Kami melihat saham sektor konsumsi, semen, dan konstruksi masih cukup menarik untuk trading jangka pendek. Saham pilihan: JPFA, GGRM, SMGR, PTPP, PNLF

eTrading Securities
Secara teknikal, pada perdagangan Kamis (23/2), IHSG kembali terkoreksi dan kini berada pada area Support Mid Term Uptrendnya yang merupakan Support kuat bagi IHSG. Dari pergerakan indikator, Stochastic berpotensi membentuk deathcross dengan RSI yang bergerak downtrend. Pada perdagangan Jumat (24/2) diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 3927-3988 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. SMGR, GGRM, dan BSDE.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar