Senin, 27 Februari 2012

IHSG Masih Dibayangi Ketidakpastian Harga BBM

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan suram, jatuh 1,6% dihantam rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketidakpastian kenaikan harga BBM menjadi sentimen negatif IHSG.

Penutupan perdagangan pekan lalu IHSG secara konsisten berada dalam tekanan jual. Sentimen negatif dari rencana kenaikan harga BBM serta kekhawatiran akan inflasi tinggi menjadi katalis negatif bagi IHSG.

Indeks saham di Wall Street AS pada akhir pekan lalu ditutup mixed dengan volume perdagangan saham yang rendah. Namun, indeks S&P 500 mendekati level tertinggi sejak peristiwa jatuhnya Lehman Brothers di 2008.

Pada perdagangan Jumat (24/2/2012), indeks Dow Jones turun 1,74 poin ke 12.982,95, sementara S&P 500 naik 2,28 poin (0,17%) ke level 1.365,74. Indeks Nasdaq naik 0,4% ke 2.963,75.

Namun sentimen positif datang dari bursa regional yang sebagian besar bergerak menguat menyusul data makro ekonomi dari Amerika Serikat, seperti penjualan rumah dan tenaga kerja, yang diatas ekspektasi.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed di awal pekan ini. Berikut posisi bursa regional pada Senin pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 39,96 poin (0,41%) ke level 9.687,7.
  • Indeks KOSPI turun 27,47 poin (1,35%) ke level 1.992,55.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Penutupan perdagangan pekan lalu IHSG secara konsisten berada dalam tekanan jual. Sentimen negatif dari rencana kenaikan harga BBM serta kekhawatiran akan inflasi tinggi menjadi katalis negatif bagi IHSG. Bursa regional sendiri sebagian besar bergerak menguat menyusul data makro ekonomi dari Amerika Serikat, seperti penjualan rumah dan tenaga kerja, yang diatas ekspektasi. Mengawali pekan ini, kami melihat tekanan jual mulai sedikit mereda. Meski demikian, ketidakpastian waktu dan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi akan terus menjadi sentimen negatif yang membayangi pergerakan indeks. Investor asing memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan penyesuaian terhadap portofolio mereka. Dari sisi Price Earning Ratio (PE), IHSG termasuk tertinggi dibandingkan bursa Asia yang lain. Dari sisi teknikal, kami perkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 3.832-3.930.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (27/2/2012) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.800-3.875 dan resistance 3.925-3.985. IHSG membentuk pola candle three black crows dimana sebelumnya membentuk candle shooting star.

Posisi candle kembali menyentuh lower bollinger bands. MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic hampir menyentuh area oversold . Meski pergerakan bursa saham Eropa dan AS yang positif mampu mengantarkan bursa saham Asia ke teritori positif namun, sejumlah hal masih akan menghalangi pergerakan IHSG. Mulai dari internal dalam negeri hingga prediksi penurunan ekonomi China. Diharapkan pelemahan IHSG di akhir pekan bisa membuka peluang technical rebound pada saham-saham di BEI.

(dnl/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar