Senin, 27 Februari 2012

Perlambatan China Bakal Tenggelamkan Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (27/2) diprediksi melemah. Negatifnya ekspektasi atas data manufaktur China menjadi salah satu katalisnya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah awal pekan ini salah satunya tampak dari indikator teknikal. Dari sisi ini, menurutnya, rupiah masih berpeluang melanjutkan pelemahan pada awal pekan ini.

Secara teknikal, kata dia, ada potensi pelemahan rupiah hingga level 9.150 per dolar AS yang merupakan line teratas dari formasi Triangles dalam grafik hariannya. "Untuk jangka pendek, pelemahan rupiah masih menguji level line teratas dari Triangels-nya pada 9.150 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Biasanya, kata Christian, formasi ini akan menunjukkan pergerakan rupiah secara keseluruhan yang cenderung terkonsolidasi dan dibutuhkan penembusan trennya untuk menentukan arah yang lebih jernih. "Support rupiah berada di level 9.070 dan resistance pada angka 9.150 per dolar AS," ujarnya.

Secara fundamental, lanjutnya, perlambatan ekonomi China akan kembali jadi sentimen di market dan jadi tekanan bagi rupiah. Awal pekan ini, China akan melaporkan PMI Manufacturing Index yang angkanya sudah diperkirakan negatif seiring penyebaran krisis utang Uni Eropa. "Angkanya diperkirakan turun jadi 49,8 dari sebelumnya 50,5," paparnya.

Di sisi lain, kata Christian, Jepang juga akan melaporkan output factory yang angka sebelumnya dirilis pada level 3,8%. "Angka ini berguna untuk melihat apakah sinyalnya cukup baik pada pemulihan ekonomi Jepang atau tidak," tutur Christian.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar menanti detail kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika kenaikan Rp1.500 per liter, inflasi di kisaran 5,5%. "Soal ini akan dibahas dalam rapat pemerintah dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa (28/2)," imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (24/2) ditutup melemah 74 poin (0,81%) ke level 9.114/9.124 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar