Senin, 05 Maret 2012

Banyaknya Sentimen Negatif Jegal IHSG Hingga Turun 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 19 poin akibat terjegal oleh banyaknya sentimen negatif, mulai dari pasar regional hingga global. Transaksi sangat sepi dengan nilai transaksi hanya Rp 2,5 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.140 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 9.115 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menipis 10,025 poin (0,26%) ke level 3.994,843 akibat sentimen negatif dari pasar global. Moody's telah menurunkan peringkat uang Yunani ke level terendahnya meski telah mendapatkan dana bantuan.

Sambil lakukan aksi tunggu, sesekali investor mengurangi portofolionya dengan melepas saham. Akibatnya, indeks terus menurun dan tak mampu balik arah ke teritori positif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah tipis 16,632 poin (0,42%) ke level 3.988,236 akibat aksi tunggu yang dilakukan investor. Soalnya, banyak sekali sentimen negatif yang membuat pemodal kurang pede.

Rencana China, selama ini selalu menjadi tolak ukur perekonomian Asia, memangkas pertumbuhan ekonominya menjadi hanya 7,5% tahun ini mmebuat investor ketakutan. Indeks pun terus ambles hingga ke posisi terendahnya di 3.966,717.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (5/3/2012), IHSG ditutup menipis 19,971 poin (0,49%) ke level 3.984,897. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 4,612 poin (0,66%) ke level 690,601.

Investor masih lakukan aksi tunggu sehingga transaksi di lantai bursa tidak terlalu ramai. Pasalnya, belum ada sentimen positif yang bisa menjadi katalis.

Sentimen yang beredar hari ini kebanyakan negatif, mulai dari peringkat utang Yunani yang diturunkan hingga level terendahnya oleh Moody's, melemahnya Wall Street sampai koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia.

Sebanyak delapan sektor di lantai bursa terkena koreksi, paling dalam dialami oleh indeks sektor industri dasar. Sementara dua sektor masih mampu menguat, yaitu sektor properti dan infrastruktur.

Dana asing kembali masuk ke lantai bursa meski tidak sebesar sebelumnya. Transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 158,46 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 85.316 kali pada volume 4,648 juta lot saham senilai Rp 2,552 triliun. Sebanyak 74 saham naik, sisanya 158 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia masih belum terlalu menggembirakan, seluruhnya masih bertahan di zona merah. Bahkan, koreksinya makin dalam akibat banyak sentimen negatif tersebut.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 15,69 poin (0,64%) ke level 2.445,00.
  • Indeks Hang Seng anjlok 296,95 poin (1,38%) ke level 21.265,31.
  • Indeks Nikkei 225 ambles 78,44 poin (0,80%) ke level 9.698,59.
  • Indeks Straits Times turun tipis 2,20 poin (0,07%) ke level 2.991,29.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sarana Menara (TOWR) naik Rp 600 ke Rp 13.000, Waran Royal Oak (RODA-W) naik Rp 300 ke Rp 440, Ace Hardware (ACES) naik Rp 175 ke Rp 4.450, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 75 ke Rp 2.675.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 900 ke Rp 44.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 43.150, Indomobil (IMAS) turun Rp 600 ke Rp 13.800, dan Hexindo (HEXA) turun Rp 450 ke Rp 10.450.

(ang/dru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar