Senin, 05 Maret 2012

Inflasi Rendah Dianggap Angin Lalu oleh Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rendahnya inflasi Februari 2012, dinilai bukan faktor kenaikan IHSG ke atas 4.000. Penguatan indeks, lebih didorong oleh rilis kinerja keuangan dan ekspektasi dividen.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Pelaku pasar masih ragu atas rendahnya inflasiseiring rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Kenaikan harga BBM justru dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi.

Seiring ekspektasi lonjakan inflasi, BI rate pun diperkirakan naik. Kalaupun BI tidak memberikan sinyal adanya kenaikan BI rate, pasar akan punya penilaian sendiri. Pasar sudah khawatir duluan meskipun kekhawatiran tersebut bisa saja tidak terbukti di pasar.“Karena itu, rendahnya inflasi Februari dianggap angin lalu saja,” katanya.

Pada perdagangan Jumat (2/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 42,58 poin (1,07%) ke level 4.004,868 dengan intraday tertinggi 4.005,155 dan terendah 3.961,438. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 8,79 poin (1,28%) ke level 695,213. Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali bertenger di atas 4.000. Bagaimana Anda melihat arahnya dalam sepekan ke depan?
Jika melihat sentimen fundamentalyang ada, indeks berpeluang menguat dalam sepekan ke depan.Salah satunya, adalah faktor rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal IV-2011 yang masihberlangsung Maret ini.Kondisi ini, juga didukung oleh data-data ekonomi global yang akan dirilis terutama dari AS dan diperkirakan positif.

Tapi paling tidak,optimism Eropa sudah mendapat dukungan dari positifnya data-data ekonomi AS yang mengalami kenaikan meskipun beberapa data turun. Tapi, penjualan rumah baru, indeks manufaktur, Produk Domestik Bruto (PDB) AS sudah naik.

Baru-baru ini, kalim pengangguran AS dirilis turun drastis menjadi 351 ribu pada Februari 2012 dari bulan sebelumnya 352 ribu dan Desember di atas 380 ribu. Tingkat pengangguran AS turun ke 8,3% yang diumumkan pada awal Februari. PDB AS juga naik signifikan dari 2,8% pada kuartal III-2011 menjadi 3% pada kuartal IV-2011.

Tingkat kepercayaan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan kebijakan yang diambil AS juga cukup bagus menjadi 70,8 untuk Februari 2012, dari sebelumnya 61,5 dan ekspektasi 63. Semua itu memperlihatkan fundamental ekonomi AS membaik dan bisa mengangkat IHSG.

Level support dan resistance-nya?
Support IHSG berada di level 3.865-3.885 dan resistance 4.015-4.034.

Perjelasan teknikalnya bagaimana?
Potensi penguatan indeksdalam sepekan ke depan juga bisa dilihat dari tren teknikalmingguan yang sedang berada pada area tengah Bollinger Band. Dari sisi ini, ruang untuk menguat masih terbuka. Jika didukung oleh sentimen yang positif, akan mempercepat IHSG untuk mencapai batas atas Bollinger Banditu. Karena itu,arah IHSG sangat tergantung pada sentimen apa yang akan keluar di pasar dalam sepekan ke depan.

Bagaimana dengan rendahnya inflasi Februari dan pengumuman BI rate pekan ini?
Rendahnya inflasi Februari 0,05%tidak direspon positif oleh pasar. Secara teori, penurunan inflasitidak akan mendorong BI untuk mengetatkan kebijakan moneternya.Artinya, BI rate akan tetap di level 5,75%.

Mengapa tidak direspon positif?
Sebab,pelaku pasar masih ragu atas rendahnya inflasiseiring rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Kenaikan harga BBM justru dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi. Seiring ekspektasi lonjakan inflasi, BI rate pun diperkirakan naik. Kalaupun BI tidak memberikan sinyal adanya kenaikan BI rate, pasar akan punya penilaian sendiri. Pasar sudah khawatir duluan meskipun kekhawatiran tersebut bisa saja tidak terbukti di pasar.

Berdasarkan uraian dari Bank Indonesia (BI), jika harga BBM naik Rp500, inflasi bisa naik ke 5,5% (year on year). Jika harga BBM naik Rp1.500, dikhawatirkan inflasi bisa naik di atas 7%sehingga membuat pelaku pasar waswas. Karena itu, rendahnya inflasi Februari dianggap angin lalu saja.

Tapi, IHSG menguat ke atas 4.000 justru setelah rilis inflasi Februari yang rendah 0,05%?
Meski Jumat (2/3), IHSG menguat ke atas 4.000, itu lebih didorong oleh positifnya pergerakan bursa Asia dan positifnya ekspektasi atas rilis kinerja keuangan emiten pada Maret 2012dan bukan karena faktor rendahnya inflasi Februari.Apalagi, setelah rilis kinerja, yang ditunggu berikutnya adalah dividen sehingga pelaku pasar melakukan akumulasi saham.

Karena itu, penguatan indeks akhir pekan lalu lebih banyak ditopang oleh sektor consumer goods seiring kenaikan harga bahan pangan pada Februari seperti Crude Palm Oil (CPO), kedelai, jagung dan gandum. Pendapatan emiten di sektor pangan pun mengalami kenaikan.

Meski kenaikan harga pangan memicu penurunan daya beli, tapi untuk golongan menengah ke atas tidak terganggu. Kenaikan harga pangan juga sebagai antisipasi atas kenaikan harga bahan baku sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar nantinya. Inilah yang diantisipasi positif oleh pelaku pasar.

Lantas, saham-saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Untuk sepekan ke depan, saya rekomendasikan positif empat saham di sektor rokok, perbankan, semen, dan pertambangan batu bara. Saham-saham pilihannya adalah PT Gudang Garam (GGRM) dengan target Rp60.900, PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target penguatan ke Rp6.850. Sebab, saat ini BMRI masih berada pada area jenuh jual (oversold). Lalu, PT Semen Gresik (SMGR) dengan target Rp12.150, dan PT Adaro Energy (ADRO) dengan target Rp2.050.

Bagaiman strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan beli saham-saham tersebut di awal pekan dan jual saat harganya menyentuh atau mendekati target-target harga tersebut dalam sepekan ke depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar