Selasa, 06 Maret 2012

IHSG Sideways, Pilih Saham Bank & Properti

INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham domestik pada Selasa (6/3) diperkirakan akan bergerak dua arah. Saham perbankan dan properti masih bisa jadi pilihan.

Teuku Hendri, analis pasar modal dari Danpac Securities mengatakan, IHSG hari ini masih dalam trend sideways. “Ini berlangsung selama indeks belum menembus level 4.038, sebagai level resistan psikologis untuk mengkonfirmasi perubahan trend menjadi uptrend,”katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sulit menembus level tersebut karena faktor eksternal kembali memburuk, khususnya setelah China kembali merevisi turun pertumbuhan ekonominya, “Ini menyebabkan China akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya,”imbuhnya.

Sementara di dalam negeri, ekspektasi melonjaknya inflasi seiring rencana kenaikan BBM bersubsidi, akan membuat BI mulai menghentikan penurunan suku bunga. Bahkan bisa jadi akan menaikkan lagi, karena trend rupiah sudah cenderung melemah, terus bergerak di atas 9.000 per dolar AS.

“Pelemahan rupiah ini tidak bisa dihindari, karena penarikan dana investor dari pasar emerging untuk menjaga likuiditas, karena proses deleveraging masih berlangsung,” paparnya.

Situasi ini akhirnya membuat IHSG terus cenderung volatile dan sensitif terhadap sentimen-sentimen negatif. Investor kembali memanfaatkan fluktuasi IHSG dengan trading-trading jangka pendek. “Saat ini pasar memanfaatkan momentum laporan keuangan emiten,”ujarnya.

Teuku Hendri merekomendasikan investor untuk trading. Untuk sektor perbankan, pilihannya adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Sedangkan untuk sektor properti, iamenjagokan Alam Sutera Realty (ASRI) dan Bumi Serpong Damai (BSDE).

Menurutnya, prospek sektor properti masih bagus, karena rendahnya bunga KPR. Bunga kredit dari bank lebih mengikuti suku bunga penjaminan, meskipun BI rate naik untuk meng-counter inflasi, “Selama bunga penjaminan belum ikut naik, bunga kredit masih bisa murah,”pungkasnya.

Pada perdagangan Senin (5/3) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 19,97 poin atau 0,5% ke 3.984,90. Volume perdagangan mencapai 2,3 miliar saham senilai Rp2,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 158 saham turun, 74 saham menguat dan 107 saham stagnan. Apresiasin didukung aksi beli asing, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp158,4 miliar. Rinciannya adalah aksi beli sebesar Rp1,1 triliun dan aksi jual sebesar Rp953,7 miliar. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar