Selasa, 06 Maret 2012

Wall Street Melemah Usai China Pangkas Pertumbuhan Ekonomi

New York - Wall Street terkoreksi untuk hari keduanya pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat setelah China memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini. Harga-harga komoditas ikut jatuh atas hal tersebut.

Indeks S&P 500 sudah melemah sejak pembukaan perdagangan, namun data sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang naik di Februari cukup bisa menahan jatuhnya indeks.

S&P 500 yang biasa menjadi indeks acuan itu sudah naik 8,5% sejak awal tahun ini, menimbulkan harapan adanya pemulihan ekonomi AS. Sentimen ini bercampur dengan krisis utang di Eropa dan laju pertumbuhan ekonomi China.

China, negara terbesar kedua dalam pertumbuhan ekononomi, sudah menurunkan target pertumbuhan ekonominya di tahun ini menjadi hanya 7,5% dan lebih menekankan kepada konsumsi dalam negeri daripada pengeluaran dan pinjaman luar negeri.

"Hal itu membuat takut banyak orang pagi ini. Dimulai dari Asia, bergerak menuju Eropa dan langsung menuju ke mari," kata Ken Polcari, managing director ICAP Equities di New York dikutip dari Reuters, Selasa (6/3/2012).

"Faktanya, mereka mencoba menurunkan tingkat inflasi. Memang bukan benar-benar berita buruk, tapi cukup jadi alasan untuk keluar sejenak dari bursa," imbuhnya.

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 14,76 poin (0,11%) ke level 12.962,81. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 5,30 poin (0,39%) ke level 1.364,33. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 25,71 poin (0,86%) ke level 2.950,48.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar