Senin, 27 Desember 2010

Prospek batubara makin cerah

Date : Dec 27 2010, 11:44
Title : News Story
Header : Prospek batubara makin cerah


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Cuaca ekstrem yang masih terus melanda sebagian besar wilayah
Indonesia diyakini tidak akan mengganggu kinerja industri pertambangan tahun
depan. Produksi batubara Indonesia, misalnya, diprediksi bakal mencapai 340
juta ton pada 2011. Jumlah tersebut naik dibanding target tahun ini yang
sebesar 310 juta ton.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI),
Supriatna Sahala meyakini industri batu bara masih tetap tumbuh. Pasalnya,
permintaan domestik juga terus meningkat. "Permintaan ekspor masih tetap
tinggi, namun permintaan domestik juga tinggi karena banyak proyek pembangkit
listrik milik PLN mulai beroperasi," kata Supriatna.
Pertumbuhan industri di China dan proyek pembangkit listrik 60.000
megawaat (MW) di India juga membawa berkah bagi industri batu bara di
Indonesia. Kedua negara itu akan membeli batu bara dari Indonesia. "Kalau Eropa
dan Amerika masih mempunyai alternatif energi yakni gas. Tetapi Asia masih
tetap butuh batu bara," kata Supriatna.
Di saat bersamaan, permintaan di pasar domestik juga mulai bertumbuh. Jika
dalam lima tahun terakhir, ekspor tumbuh pesat. Maka, selama lima tahun ke
depan, permintaan dalam negeri justru tumbuh lebih tinggi dari ekspor.
Untuk mengatasi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlanjut hingga
tahun depan, para pengusaha batu bara akan menambah peralatan untuk dewatering.
"Ketika produksi tertunda selama hujan, maka dengan alat itu ketika cuaca
kemarau, produksi bisa dimaksimalkan," jelas Supriatna.
Sementara terjkait harga, Supriatna memprediksi, harga batu bara akan
tembus pada level US$ 100 per ton. Menurut dia, harga melonjak karena
meningkatnya biaya operasional sebagai konsekuensi penambahan peralatan. Selain
itu, harga juga naik karena permintaan batubara terus bertambah. "Sementara
produksi tertunda akibat cuaca. Dua hal ini akan membuat harga batu bara
tinggi," ucap Supriatna.
[ Fitri Nur Arifenie, Fitri Nur Arifenie ]

KONTAN Mon, 27 Dec 2010 ( 11:35:45 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar