Rabu, 17 Agustus 2011

Laba semester I bertumbuh, SMCB bagi dividen Rp 176,25 miliar

Laba semester I bertumbuh, SMCB bagi dividen Rp 176,25 miliar
JAKARTA. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membagikan dividen senilai Rp 23 per saham, atau total Rp 176,25 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara 38,56% dari laba bersih Perseroan pada semester pertama 2011. Pembagian dividen itu rencananya bakal dilakukan pada September mendatang.

Pembagian dividen ini merupakan yang kedua kalinya. Pada Mei 2011, SMCB juga telah membagikan dividen sebesar Rp 23 per saham dari laba bersih tahun buku 2010.

Relationship Management Director SMCB, Rusli Setiawan menuturkan, perseroan memang lebih leluasa membagikan dividen pasca kuasi reorganisasi pada akhir 2010. Kuasi reorganisasi dilakukan dengan penilaian ulang aset tetap serta penambahan modal sebesar Rp 1,3 triliun. Hal ini menyebabkan aset SMCB meningkat sebesar Rp 2,68 triliun menjadi Rp 7,23 triliun. Imbasnya, SMCB berhasil menghapus defisit keuangan sebesar Rp 3,69 triliun.

Pembagian dividen yang dilakukan September nanti juga merupakan efek dari moncernya kinerja perseroan sepanjang semester pertama 2011. SMCB mencetak angka penjualan Rp 3,54 triliun, naik 24,10% dibandingkan periode sama tahu 2010 yaitu Rp 2,85 triliun.

Perseroan juga mencetak laba bersih Rp 457,02 miliar, tumbuh 23,39% dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang sebesar Rp 370,38 miliar. "Kinerja keuangan kami cukup baik, sehingga kami bisa kembali membagikan dividen," kata Rusli kepada KONTAN, Selasa (16/8).

Rusli bilang, SMCB tidak menutup kemungkinan untuk bagi-bagi dividen lagi jika kinerja keuangan tetap moncer seperti sekarang. Sayangnya, perseroan masih enggan membeberkan target penjualan dan laba yang ingin dicapai pada pada paruh kedua tahun ini.

Perseroan juga belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi baru yang akan dilakukan pada semester II-2011. Rusli bilang, Perseroan masih fokus menyelesaikan pabrik semen di Tuban, Jawa Timur. Hingga semester I-2011, pabrik berkapasitas 2 juta ton semen per tahun itu sudah menyerap belanja modal sebanyak 10%-15% dari total US$ 450 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar