Kamis, 15 Desember 2011

Ekonomi Makin Suram, Wall Street Terjerembab

Medium
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Rabu (14/12).

Hal itu dikarenakan risiko semakin besar karena harga komoditas, euro semakin melemah terhadap dolar AS dalam 11 bulan, dan pinjaman Italia membuat biaya euro semakin tinggi.

Indeks Dow Jones turun 131,46 poin atau 1,10% ke level 11.823,48. Indeks S&P 500 turun 13,91 poin atau 1,13% ke level 1.211,82, dan Indeks Nasdaq turun 39,96 poin atau 1,55% ke level 2.539,31.

Sentimen yang mempengaruhi bursa saham antara lain, investor kecewa Bank Sentral Eropa tidak membeli lebih banyak obligasi negara Eropa bermasalah. Langkah yang secara luas dilihat sebagai langkah berikutnya yang diambil setelah para pemimpin Eropa di Uni Eropa pekan lalu sepakat untuk memperkuat persatuan fiskal dalam blok tersebut. Dengan krisis utang zona Euro tidak menunjukkan tanda-tanda mereda maka Eropa diperkirakan akan resesi dan tumbuh suram.

Selain itu, penurunan harga minyak sebesar 5% mempengaruhi pergerakan sektor saham energi. Indeks S&P energi turun hampir 3%. Saham Chevron turun 3% ke level US$100,53 dan saham Caterpillar mendorong penurunan indeks Dow Jones terbesar. Saham Caterpillar tutun 4,4% menjadi US$87.

"Ada kemungkinan realisasi ekonomi global sedang dalam bahaya," ujar Bruce Bittles Chief Investment Strategist di Robert W.Baird&Co, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Pelaku pasar juga melakukan aksi jual saham teknologi. Sejumlah perusahaan di dalam negeri dan luar negeri telah memotong laba, dan itu merupakan dampak dari perlambatan ekonomi. Saham First Solar Inc turun 21,4% ke level US$33,45 setelah memotong penjualan dan perkiraan keuntungan. Adapun perusahaan yang memototomh laba antara lain Intel Corp, DuPont and Co, dan Texas Instruments Inc.

Penurunan bursa saham juga dipengaruhi kekecewaan investor terhadap The Fed yang tidak menyebutkan kemungkinan langkah-langkah stimulus baru setelah pertemuan Selasa kemarin. Italia membayar 6,47% untuk tenor lima tahun setelah Berlin menempatkan 4 miliar euro untuk obligasi dua tahun. Hal itu dapat dilihat investor mendukung penyelamatan kembali.

Volume perdagangan saham sebesar 7,8 miliar saham di bursa saham New York, Amerika Serikat dan Nasdaq. [cms]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar