Kamis, 15 Desember 2011

Harga Emas Merosot Kian Tajam

New York - Harga emas kembali merosot tajam, bahkan penurunannya merupakan yang terbesar sejak era krisis ekonomi tahun 2008. Merosotnya harga emas dipicu oleh masalah teknikal dan investor yang menjual logam-logam berharga menjelang akhir tahun.

Dengan penurunan mencapai 4%, harga emas kini berada di bawah level US$ 1.600, untuk pertama kalinya sejak awal Oktober. Kemerosotan harga emas terjadi berbarengan dengan merosotnya harga komoditas lainnya.

Pada perdagangan Rabu (15/12/2011), harga emas di pasar spot tercatat merosot 3,9% ke level US$ 1.568 per ounce. Harga emas sempat merosot ke US$ 1.563,99, untuk pertama kalinya sejak akhir September. Sementara harga perak merosot 6,5% ke level US$ 28,76 per ounce.

Emas sudah mengalami tekanan merespons hasil pertemuan Bank Sentral AS yang tidak mengeluarkan kebijakan baru untuk stimulus ekonomi. Momentum penurunan harga emas bertambah seiring jatuhnya euro.

Mata uang tunggal euro tercatat melemah 0,4% terhadap dolar AS ke level US$ 1,2979. Euro bahkan pernah menyentuh level US$ 1,30, untuk pertama kalinya sejak Januari.

Selain karena tekanan dari krisis Eropa, harga emas juga turun dipicu oleh kemungkinan likuidasi dari hedge fund besar guna memenuhi permintaan redemption menjelang akhir tahun.

"Sepertinya ada aksi jual yang jumlahnya cukup signifikan. Cara emas turun seperti big fund meledak, memicu aksi jual paksa untuk redemption," jelas James Dailey, manajer portofolio dari TEAM Financial Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2011).

Sementara HSBC mengatakan, emas terpukul oleh tekanan investor yang ingin mendapatkan uang tunai lebih pada neracanya menjelang akhir tahun.

"Beberapa hedge fund makro melakukan likuidasi emas dan mengambil untung di tahun yang sulit ini. Karena volume perdagangan secara tipikal turun menjelang akhir tahun, kami memperkirakan gejolak harga terus meningkat," ujar James Steel, chief technical analyst HSBC.

Sebagai catatan, harga emas di Logam Mulia, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk kemarin mencapai Rp 544 ribu per gram, dengan harga buy back Rp 477 ribu.

Harga Minyak Juga Merosot
Selain emas, komoditas lain yang ikut merosot harganya adalah minyak mentah. Harga minyak merosot lebih dari 5% setelah OPEC memutuskan produksi yang lebih tinggi tanpa membuat aturan baru.

Pada perdagangan Rabu (14/12/2011), harga minyak light sweet WTI tercatat merosot US$ 5,19 menjadi US$ 94,95 per barel. Minyak Brent pengiriman Januari juga merosot US$ 4,48 ke level US$ 105,02 per barel.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar