Kamis, 16 Februari 2012

Investor enggan ambil risiko, mata uang Asia loyo

Investor enggan ambil risiko, mata uang Asia loyo
KUALA LUMPUR. Ringgit Malaysia mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pagi ini. Pada pukul 11.05 waktu Kuala Lumpur, ringgit loyo 0,9% menjadi 3,0610. Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,6% menjadi 1.128,15 dan peso Filipina melemah 0,5% menjadi 42,835.

Di negara Asia lain, rupiah Indonesia melemah 0,5% menjadi 9.073, baht Thailand melemah 0,2% menjadi 30,86, dolar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 29,570, dan yuan China tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 6,3012.

Alhasil, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index juga mencatatkan penurunan sebesar 0,1%. Asal tahu saja, indeks ini merupakan alat ukur pergerakan sepuluh mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan di Asia terhadap dolar AS.

Pergerakan mata uang Asia pagi ini diperngaruhi oleh langkah pimpinan Eropa yang kembali menunda penggelontoran bailout kepada Yunani. Hal itu menyebabkan investor cemas Yunani akan default atas utang-utang obligasinya yang jatuh tempo bulan depan.

"Ketidakpastian mengenai Yunani semakin tinggi. Kondisi ini yang menekan pasar saham sehingga mendongkrak posisi dolar AS. Investor enggan mengambil risiko," urai Paisarn Lertkowit, currency trader Bangkok Bank Plc di Bangkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar