Kamis, 16 Februari 2012

Saham Apple Jungkalkan Wall Street

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup melemah, terutama didorong oleh merosotnya saham Apple, perusahaan terbesar di dunia.

Mengawali perdagangan, saham-saham bergerak menguat seiring melonjaknya saham Apple Inc hingga 3% di awal perdagangan. Lonjakan saham Apple dipicu oleh keterbukaan dari para manajer hedge fund yang terkemuka membeli saham tersebut.

Namun Apple yang kini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar saham terbesar bergerak berlawanan arah di sesi siang. Saham Apple Inc akhirnya ditutup merosot 2,3% menjadi US$ 497,67, sekaligus membawa indeks saham ke teritori negatif. Saham Apple sempat menembus titik tertingginya di US$ 526,29.

Volume perdagangan produsen iPhone itu juga melonjak menjadi 50 juta saham, meningkat hingga 400% dibandingkan rata-rata 30 hari terakhir.

Doreen Mogavero, chief executive Mogavero, Lee & Co mengatakan, investor khawatir setelah keluarnya laporan yang menyebutkan Apple telah meminta peritel online Amazon untuk menghentikan sementara penjualan iPad di China.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi di China berusaha untuk menghadang pengapalan tablet andalan Apple, iPad dan pada saat yang bersamaan sedang menghadapi gugatan tentang nama iPad.

Jurubicara Apple merujuk pada situs perusahaan tersebut mengatakan, Amazon tidak mendapatkan izin untuk menjual lagi iPad di China ataupun Amerika Serikat.

"Pagi ini, semua tentang panic buying, Apple naik 17 poin, menyeret pasar secara berbarengan. Penurunan secara tajam selanjutnya menjatuhkan pasar dan untuk pertama kalinya, reli yang terjadi di awal akhirnya tergerus akibat aksi jual di sore hari," ujar Larry McMillan, presiden McMillan Analysis Corp seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2012).

Pada perdagangan Rabu (15/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 97,33 poin (0,76%) ke level 12.780,95. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 7,27 poin (0,54%) ke level 1.343,23 dan Nasdaq melemah 16 poin (0,55%) ke level 2.915,83.

Saham-saham industri memimpin penurunan di S&P 500, dengan saham Deere & Co turun hingga 5,4% menjadi US$ 84,28 setelah investor mengharapkan perusahaan peralatan pertanian tu memberikan proyeksi yang lebih baik.

Data ekonomi justru positif yakni produksi manufaktur AS naik secara solid pada Januari dan panduan aktivitas [abrikan di negara bagian New York mencapai titik tertingginya dalam 1,5 tahun.

Perdagangan berjalan ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,38 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang mencapai 6,98 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar